PROBATAM.CO, Jakarta — Sempat dirumorkan meninggal dunia, pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, kini muncul dalam video yang dirilis kelompok teroris itu.
Media Al-Qaeda, As-Sahab, merilis video itu pada Selasa (5/4). Kelompok pemantau intelijen SITE kemudian menerjemahkan pernyataan Zawahiri di video tersebut.
Dalam video itu, Zawahiri memuji Muskan Khan, seorang perempuan Muslim India yang berani melawan kelompok radikal Hindu ketika dicemooh karena menggunakan hijab.
Tak takut, Khan meneriakkan “Allahu Akbar” untuk melawan kelompok radikal tersebut. Zawahiri memuji Khan atas keberanian itu, menyebutnya sebagai “perempuan mulia dari India” dan “seorang saudara.”
South China Morning Post melaporkan, dalam video itu pun Zawahiri terlihat mengenakan penutup kepala putih di samping poster berisi pujian terhadap Khan.
“Semoga Allah memberikannya pahala karena menunjukkan pesan moral kepada perempuan yang mengalami rasa rendah diri dan harus berhadapan dengan moral rendah dunia Barat,” kata Zawahiri, seperti dikutip The Independent.
Kemunculan Zawahiri ini sekaligus membantah rumor bahwa pemimpin Al-Qaeda itu meninggal dunia karena sakit.
Rumor ini beredar karena Zawahiri sudah lama tak muncul. Ia terakhir kali terlihat dalam video yang dirilis dalam peringatan tragedi 9/11 tahun lalu.
Ia tak menyinggung keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan, tetapi membahas serangan 1 Januari 2021 yang menargetkan pasukan Rusia di Suriah.
Zawahiri menjadi pemimpin Al-Qaeda saat pemimpin sebelumnya, Osama bin Laden, tewas dalam serangan Amerika Serikat pada 2011. Laden sendiri merupakan otak dari serangan teroris 9/11.
Sejak saat itu, Zawahiri dikabarkan berada di Provinsi Kunar dan Badakhshan di Afghanistan. Kabar ini memicu kekhawatiran Al-Qaeda beroperasi di Afghanistan.
Kekhawatiran ini diperkuat dengan fakta kedekatan Al-Qaeda dan Taliban di masa lalu. Taliban pernah melindungi Laden saat AS ingin menangkap pria itu atas kasus 9/11 pada 2001.
Sikap Taliban ini menjadi salah satu alasan AS menginvasi Afghanistan. Presiden AS kala itu, George W. Bush, memutuskan “berperang melawan teror” untuk merespons serangan 9/11.(*)
Sumber: cnnindonesia.com