Para peneliti di University of Texas, Amerika Serikat dilaporkan mengembangkan vaksin virus nipah. (Photo: cnnindonesia.com)

Peneliti AS Diklaim Kembangkan Vaksin Virus Nipah

PROBATAM.CO, Jakarta — Para peneliti di University of Texas, Amerika Serikat dilaporkan mengembangkan vaksin virus nipah. Vaksin ini diklaim dapat melindungi seseorang dari infeksi virus Nipah dalam waktu tiga hari setelah disuntikkan.

Dalam penelitian ini, sebagaimana dilansir Business Standard, para peneliti melakukan uji vaksin virus Nipah pada monyet hijau Afrika dengan menyuntikkan sekitar tiga sampai tujuh hari sebelum terpapar strain virus Nipah.

Hasilnya, yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), menunjukkan semua monyet yang diberi vaksin virus Nipah terlindungi dari penyakit mematikan.

Sementara 67 persen hewan yang divaksinasi tiga hari sebelum terpapar virus mendapat perlindungan parsial tetapi bertahan.

Peneliti dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi di Medical Branch, Thomas W. Geisbert lantas menyimpulkan bahwa uji vaksin virus Nipah ini sebagai, “Aman, menghasilkan respons kekebalan tubuh, dan efektif untuk melindungi monyet dari dosis tinggi virus Nipah yang diberikan segera setelah vaksinasi.”

“Studi-studi ini merupakan langkah pertama yang menggembirakan dalam menunjukkan keamanan dan potensi kemanjuran vaksin ini dalam skenario wabah. Studi di masa depan diperlukan untuk mengidentifikasi dosis minimum yang diperlukan untuk kemanjuran, serta untuk menentukan daya tahan respons imun yang diinduksi vaksin,” tambahnya.

aat ini tidak ada vaksin virus Nipah yang disetujui untuk manusia. Sementara beberapa vaksin pencegahan telah menunjukkan harapan dalam melindungi hewan dari penyakit virus Nipah yang mematikan, sebagian besar penelitian telah menilai perlindungan satu bulan setelah vaksinasi.

“Tetapi untuk menahan dan mengendalikan wabah, diperlukan vaksin yang dapat dengan cepat memberikan perlindungan dalam hitungan hari daripada bulan,” kata Geisbert.

Saat ini, menurut laporan Daily Mail, setidaknya delapan lainnya sedang diuji pada hewan, termasuk satu yang dibuat oleh Oxford University.

Virus nipah atau Nipah virus (NiV) merupakan virus zoonotik yakni virus yang menular dari hewan ke manusia. Virus ini juga bisa menular lewat makanan dan kontak antar manusia. Inang alami virus nipah adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae.

Virus nipah yang menginfeksi manusia menyebabkan sejumlah tingkatan gejala. Pada sebagian orang virus nipah tidak mengakibatkan gejala (asimtomatik). Namun, pada sebagian orang virus nipah dapat menyebabkan penyakit pernapasan akut dan ensefalitis (radang otak) fatal. Sedangkan pada hewan, ini bisa mengakibatkan penyakit parah misal pada babi sehingga menimbulkan kerugian secara ekonomi.
Tanda dan gejala virus nipah

Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masa inkubasi atau interval dari paparan virus hingga timbul gejala berlangsung sekitar 4-14 hari. Namun, ada pula laporan yang menyebut masa inkubasi bisa berlangsung selama 45 hari.

Berikut tanda dan gejala virus nipah di awal infeksi:

– Demam
– Sakit kepala
– Myalgia (nyeri otot)
– Muntah
– Sakit tenggorokan
– Pusing
– Kantuk
– Tanda neurologis menuju ensefalitis akut
– Masalah pernapasan(*)

Sumber: cnnindonesia.com