PROBATAM.CO – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta penguatan kerja sama antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi kenaikan harga pangan jelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah. Menurutnya, selama bulan puasa berlangsung harga pangan harus tetap terkendali bagi masyarakat.
“Menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri ini penting untuk menjaga harga pangan,” katanya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2022, Kamis (10/3).
Airlangga menyampaikan, saat ini, tren kenaikan harga sejumlah bahan pangan mulai terjadi. Hal ini tercermin dalam indeks inflasi volatile food. “Di mana inflasi volatile food diperkirakan sudah antara 3 sampai 5 persen,” bebernya.
Menurutnya ada tiga bentuk kerja sama yang bisa dilakukan antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan harga pangan jelang Ramadan. Pertama, pendataan untuk pemerataan distribusi aneka komoditas pangan.
“Kita sadari berbagai daerah di Indonesia memproduksi pangan tidak secara merata. Sehingga, distribusi menjadi penting,” ucapnya.
Kedua, penyediaan alat penyimpanan untuk menampung hasil produksi. Terakhir, penyediaan transportasi untuk kelancaran arus distribusi.
“(Penyediaan) transportasi akan berpengaruh terhadap angka inflasi,” tutupnya.
Harga Telur dan Cabai Melonjak Jelang Puasa
Sebelumnya, sejumlah harga kebutuhan pokok telah merangkak naik jelang bulan suci Ramadan 2022 . Hal ini mulai terlihat pada sejumlah pasar di Kota Solo, Jawa Tengah.
Di Pasar Sidodadi Kleco, Laweyan, Solo misalnya, harga telur yang sebelumnya dijual Rp20.000 per kilogram naik menjadi Rp23.000 per kilogram, cabai rawit yang sebelumnya hanya Rp28.000-30.000 per kilogram melonjak hingga Rp60.000 per kilogram.
Cabai merah besar yang sebelumnya Rp25.000 per kilogram naik menjadi Rp45.000 per kilogram. Samiyem (50), pedagang cabai di Pasar Sidodadi menjelaskan kenaikan harga cabai yang terus melambung beberapa hari belakangan dikarenakan pasokan barang berkurang sehingga harga cenderung naik. Tak heran, harga cabai rawit merah yang ia jual bisa mencapai Rp60.000-70.000 per kilogram.
Namun jika pasokan cabai sudah kembali normal, harganya bisa kembali turun seperti hari-hari biasa. Pasokan cabai yang dijual di pasar itu sendiri berasal dari berbagai tempat di sekitar seperti Boyolali, Salatiga, Karanganyar, dan wilayah Jawa Timur.
Samiyem menambahkan, di luar cabai, harga komoditas sayuran lainnya seperti bawang putih dijual stabil Rp30.000 per kilogram, bawang merah Rp25.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp22.000 per kilogram. Sementara itu harga daging sapi dijual Rp110.000 per kilogram dan daging ayam Rp33.000 per kilogram.(*)
Sumber: merdeka.com