Hari Obesitas Sedunia atau World Obesity Day diperingati pada hari ini, Jumat (4/3). Berikut lima kebiasaan yang picu obesitas. (Photo: cnnindonesia.com)

5 Kebiasaan yang Picu Obesitas

PROBATAM.CO, Jakarta — Hari Obesitas Sedunia atau World Obesity Day diperingati pada hari ini, Jumat (4/3). Obesitas dapat dipicu karena kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari. Berikut lima kebiasaan yang picu obesitas.

Data prevalensi obesitas di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2010 hingga 2018. Pada 2010 prevalensi obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebanyak 11,7 persen, kemudian pada 2013 meningkat menjadi 15,4 persen dan di 2018 mencapai 21,8 persen. P

Pun terlepas dari kondisi pandemi, hasil dari The 2018 Congress on Obesity di Vienna, Austria menyebut 22 persen masyarakat dunia diprediksi mengalami obesitas pada 2045.

Obesitas dapat meningkatkan risiko pada sejumlah penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Sebaiknya mulai perbaiki kebiasaan-kebiasaan sehari-hari agar terhindar dari obesitas.

Berikut kebiasaan yang picu obesitas dan sebaiknya dihindari.

1. Terlalu banyak konsumsi gula

Konsumsi gula tambahan dalam makanan dan minuman dapat memicu obesitas.

Gula mengandung kalori yang tinggi. Gula yang tidak terpakai oleh tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

“Orang dengan obesitas mungkin makan lebih banyak kalori sebelum merasa kenyang, merasa lapar lebih cepat, atau makan lebih banyak karena stres atau kecemasan,” demikian menurut keterangan Mayo Clinic, seperti dikutip Eat This, Not That!

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebutkan bahwa, “Obesitas umumnya disebabkan oleh makan terlalu banyak dan terlalu sedikit bergerak.”

2. Tidak cukup tidur

“Kurang tidur menciptakan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang mendorong makan berlebihan dan penambahan berat badan,” kata National Sleep Foundation.

Kurang tidur mengubah produksi leptin dan ghrelin, dua hormon yang mengatur nafsu makan, dan yang dapat meningkatkan rasa lapar.

Kurang tidur juga dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan produksi hormon stres kortisol (yang memberitahu tubuh untuk menyimpan lemak).

Orang dengan kelelahan kronis juga cenderung kurang berolahraga, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Para ahli lantas menyarankan untuk mendapatkan tujuh hingga sembilan jam tidur berkualitas setiap malam untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk terhindar dari obesitas.

3. Duduk sepanjang hari

Menurut Mayo Clinic, jika Anda memiliki gaya hidup yang tidak aktif bergerak, maka kalori yang Anda serap setiap hari lebih banyak daripada yang Anda bakar melalui olahraga dan aktivitas rutin sehari-hari.

Melihat layar komputer, tablet, dan ponsel adalah aktivitas yang tidak banyak bergerak. Jumlah jam yang dihabiskan di depan layar sangat terkait dengan penambahan berat badan.

4. Tidak Berolahraga Secara Teratur

Harvard T.H. Chan School of Public Health menyebutkan bahwa faktor risiko obesitas yang paling mudah diperbaiki adalah jumlah olahraga yang Anda lakukan setiap hari.

Tetap aktif berolahraga dapat membantu Anda dalam berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan

Ini juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, osteoporosis, dan kanker tertentu, serta mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Para ahli menyarankan agar semua orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang (seperti jalan cepat, bersepeda, atau berkebun) setiap minggu.

5. Langsung tidur setelah makan

Hindari pula kebiasaan langsung tidur setelah makan. Berbaring setelah makan dapat memicu lonjakan gula darah dan kegemukan. Sebaiknya beri waktu untuk tubuh mencerna makanan dengan baik.

Setelah mengetahui kebiasaan yang picu obesitas, ganti kebiasaan buruk ini dengan kebiasaan yang lebih sehat seperti makan makanan bergizi, berolahraga teratur, dan tidur yang cukup.(*)

Sumber: cnnindonesia.com