Dampak kerusakan parah akibat serangan rudal Rusia yang mengenai gedung pemerintah di Kharkiv (Photo: detik.com)

Invasi Rusia ke Ukraina Berlanjut, Korban Sipil Terus Berjatuhan

PROBATAM.CO, Kiev – Rentetan serangan udara yang dilancarkan militer Rusia mengenai kompleks permukiman di kota Kharkiv, Ukraina dan mengenai menara televisi utama di ibu kota Kiev. Meski Rusia berulang kali membantah menyerang target sipil, namun bukti di lapangan menunjukkan sebaliknya.

Seperti dilansir AFP, Rabu (2/3/2022), sanksi terus dijatuhkan dan peringatan krisis kemanusiaan dilontarkan, namun serangan terus dilancarkan pasukan Rusia. Konvoi militer Rusia terpantau satelit semakin mendekati Kiev dan Moskow mengimbau warga yang tinggal di dekat infrastruktur keamanan untuk mengungsi.

Delapan orang dilaporkan tewas dalam serangan Rusia yang mengenai gedung permukiman di Kharkiv, yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina. Sedikitnya 10 orang lainnya tewas akibat gempuran Rusia yang mengenai kompleks gedung pemerintahan di Kharkiv.

Di Kiev, sebut sejumlah pejabat Ukraina, serangan Rusia mengenai menara televisi setempat dan menewaskan lima orang. Serangan itu juga melumpuhkan sejumlah siaran televisi nasional Ukraina.

“Ini adalah terorisme negara dari pihak Rusia,” cetus Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang juga menuduh Rusia melakukan ‘kejahatan perang’ di Kharkiv.

Laporan BBC menyebut serangan udara Rusia juga melanda kota Zhytomyr yang terletak di sebelah barat Kiev. Dinas Darurat Negara Ukraina (SES) melaporkan sedikitnya dua orang tewas akibat serangan itu.

Tiga orang dilaporkan luka-luka dan lebih banyak orang lainnya terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Disebutkan juga oleh SES bahwa sedikitnya 10 rumah dan sebuah rumah sakit setempat mengalami kerusakan akibat serangan udara itu.(*)

Sumber: detik.com

BACA JUGA

Prabowo Bahas Perang Ukraina dalam Dialog Keamanan di Singapura

Probatam

WNI Ungkap Warga Rusia Masa Bodoh soal Perang hingga Harga Naik

Probatam

Cak Imin Nilai Krisis Rusia-Ukraina Jadi Ancaman Serius Ekonomi Indonesia

Indra Helmi

Prancis: Ukraina Butuh Waktu 15-20 Tahun Jadi Anggota Uni Eropa

Probatam

RI Harap Finlandia-Swedia Gabung NATO Tak Makin Bikin Tegang Dunia

Probatam

Rusia Menggila, First Lady Jill Biden Diam-diam Kunjungi Ukraina

Probatam