PROBATAM.CO, Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini makin mengarah pada kondisi yang mengerikan. Bahkan, ia memandang negara-negara di dunia yang terdampak perubahan iklim juga khawatir.
“Karena kita tahu perubahan iklim dunia arahnya makin mengerikan. Semua negara sudah ngeri dan sudah alami bencana yang awalnya tak ada, kemudian ada, karena perubahan iklim,” kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2022, Rabu (23/2).
Melihat kondisi itu, Jokowi meminta kepada BNPB untuk terus membangun pelbagai infrastruktur pendukung guna mengurangi risiko bencana. Pembangunan itu juga harus bersinergi dengan pelbagai elemen masyarakat.
Ia juga mewanti-wanti agar penanaman pelbagai tanaman penghambat ombak tsunami dan topan terus digalakkan. Baik tanaman mangrove, cemara lantai, ketapang harus banyak di tanam di daerah pesisir pantai yang berpotensi terdampak bencana tersebut.
“Misalnya vegetasi penghambat ombak tsunami atau topan. Ini harus terus di tambah,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang terletak di cincin api atau Ring of Fire. Karena kerawanannya itu, Ia mengatakan hampir setiap hari ada bencana di Indonesia.
“Indonesia termasuk 35 negara paling rawan di dunia. Hampir tiap hari ada bencana di negara kita. Risiko kerugian besar. Baik jumlah korban dan material. Karena itu penanggulangan bencana dilakukan terpadu, secara sistematik dan rencana induk penanggulangan bencana 2020-2044 harus penuh komitmen dan tanggung jawab,” kata Jokowi.
Indonesia merupakan negara yang masuk 10 besar terkena imbas pemanasan global. Hal ini berdasarkan tim lembaga survei dari Uswitch.com yang melakukan pemetaan negara-negara yang berdampak langsung efek perubahan iklim.
Pakar energi di Uswitch.com menentukan negara paling berbahaya di dunia berdasarkan jumlah bencana alam yang terjadi sepanjang pencatatan tim, bersamaan dengan kerusakan dan korban jiwa yang diderita. China berada di peringkat teratas negara terdampak perubahan iklim, disusul India.(*)
Sumber: cnnindonesia.com