PROBATAM.CO – Rayan Oram, bocah lima tahun asal Maroko yang jatuh ke sumur pada Selasa pekan lalu telah dimakamkan. Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman tersebut.
Masyarakat berkumpul di desa Ighran untuk mengantarkan bocah tersebut ke tempat peristirahatan terakhirnya. Rayan terjebak dalam sumur sempit sedalam 32 meter selama empat hari. Proses evakuasinya berjalan dramatis dan mengundang perhatian dari seluruh dunia. Namun sayang nyawanya tak tertolong dan meninggal pada Sabtu.
Pada Senin (8/2), ratusan pelayat menaiki bukit dan jalan tak beraspal menuju pekuburan di Igrhan, Provinsi Chefchaouen di Maroko utara, di mana mereka menunggu selama berjam-jam untuk memakamkan Rayan.
“Saya berusia lebih dari 50 tahun dan belum pernah orang sebanyak ini dalam pemakaman. Rayan adalah putra kami semua,” kata salah seorang warga, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (8/2).
Banyak pelayat yang tidak masuk ke dalam pekuburan dan musala yang ada di desa itu. Dua tenda besar didirikan di depan rumah keluarga Rayan, di mana para pelayan tak henti berdatangan menyampaikan belasungkawa.
“Kematian Rayan memperbarui keyakinan dalam kemanusiaan ketika orang-orang dari bahasa berbeda dan dari negara berbeda mengungkapkan solidaritasnya,” kata seorang warga lainnya.
Pada Sabtu, ungkapan belasungkawa juga datang dari Raja Maroko, Mohammed VI, Paus Fransiskus, Presiden Prancis Emmanuel Macron, penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashil Al Maktoum, dan tokoh lainnya.
Pemain sepakbola Mesir dan Senegal mengheningkan cipta pada Minggu sebelum bertanding dalam final Piala Bangsa Afrika.
Ayah Rayan, Khaled Oram mengatakan dia sedang memperbaiki sumur di dekat rumahnya ketika putranya jatuh.
Sumur yang hanya berdiameter 45 sentimeter itu sangat sempit untuk mengangkat Rayan langsung saat itu dan memperbesar sumur itu sangat berisiko, sehingga para tim penyelamat menggali selokan lebar untuk menjangkau titik di mana Rayan terjatuh.(*)
Sumber: merdeka.com