PROBATAM.CO, Jakarta — Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyebut Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai duet ideal di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ia menyadari bahwa Prabowo merupakan sosok yang memiliki elektoral bagus saat ini. Namun, Jazilul menegaskan dirinya masih tetap akan memperjuangkan agar Cak Imin bisa maju sebagai capres di 2024 nanti.
“Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres,” ujar Jazilul kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).
Jazilul menerangkan, duet Prabowo-Cak Imin menjadi komposisi ideal karena mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, tua-muda. Secara pribadi, Dia berkata, dua tokoh itu juga sudah cukup akrab, meskipun berbeda koalisi di Pilpres 2019 lalu.
Menurutnya, koalisi antara Gerindra dengan PKB sudah memenuhi syarat presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden minimal 20 persen untuk mengusung Prabowo-Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres.
“Cak Imin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1. Tapi saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga,” ujarnya Wakil Ketua MPR itu.
Kendati demikian, Jazilul menyampaikan komunikasi yang dibangun belum sampai fokus membahas soal pasangan capres dan cawapres.
Dia berkata, masih ada waktu sekitar dua tahun bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
“Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi,” katanya.
Sebagai informasi, hasil survei Trust Indonesia Research and Consulting menyatakan simulasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai pasangan capres-cawapres memiliki elektabilitas yang tinggi.
Simulasi pasangan itu mengalahkan elektabilitas Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani. Anies-Ganjar memiliki 41 persen, sementara Prabowo-Puan 33,1 persen.
Saat Anies disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), elektabilitasnya mencapai 39,8 persen. Angka tersebut tetap lebih unggul ketimbang Prabowo-Puan yang hanya dipilih oleh 31,8 persen responden.
“Elektabilitas tertinggi diraih oleh pasangan Anies Baswedan jika berpasangan dengan AHY, Ganjar Pranowo, maupun Sandiaga Uno,” ujar Direktur Eksekutif Trust Azhari Ardinal dalam acara rilis survei nasional di Cikini, Senin (31/1).
Apabila Prabowo dipasangkan dengan Anies, elektabilitas mereka hanya 23,4 persen. (*)
Sumber : cnnindonesia.com