PROBATAM.CO, Jakarta — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yakin harga minyak goreng akan turun sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah dalam beberapa hari ke depan.
Menurutnya, harga minyak goreng pasaran yang tinggi dengan harga minyak goreng yang sesuai HET, kini tengah dalam tahap penyesuaian.
“Sekarang mereka (pedagang) mulai blending minyak goreng yang harga dibeli awalnya mahal dicampur dengan harga yang murah. Ada memang yang jual Rp14 ribu, tapi dalam 3-4 hari ke depan akan mengikuti HET,” kata Lutfi saat berkunjung ke Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/2).
Ia optimistis pasokan minyak goreng yang terbatas di masyarakat akan dapat terpenuhi setelah ada penyesuaian.
“Kemarin, (harganya) Rp18 ribu sampai 19 ribu, sekarang dalam proses blending dan harganya akan jadi Rp11.500 dalam beberapa hari ke depan. Ketika pasar curah sudah ada (minyak gorengnya), tekanan beli di ritel modern akan berkurang dan supply akan normal,” ujarnya.
poster
Ia pun mengklaim kebijakan minyak goreng dengan harga murah tersebut tidak akan berlangsung dalam waktu tertentu saja, melainkan akan menjadi harga minyak goreng yang permanen.
“Saya memastikan pada pagi hari ini di Pasar Kramat Jati agar supply terjaga dengan baik dan nanti saya akan ke pabrik untuk pastikan bahwa CPO berjalan baik ke pabrik dan bisa mendistribusikan lewat jalur distribusi agar semua normal kembali dengan HET. (Harga) Minyak ini akan permanen,” katanya.
Sebagai informasi, pemerintah menetapkan HET minyak goreng per 1 Februari 2022. Satu liter minyak goreng curah dihargai sebesar Rp11.500, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter. (*)
Sumber: cnnindonesia.com