PROBATAM.CO – Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim memimpin teknologi rudal hipersonik global bahkan mengalahkan kepunyaan Amerika Serikat.
Putin mengatakan ketika negara-negara besar lainnya berlomba menciptakan senjata hipersonik, Rusia telah mengembangkan teknologi untuk melawan senjata-senjata itu.
Dalam film dokumenter berjudul “Russia. New History”, Putin mengatakan Moskow dan Washington memiliki jumlah hulu ledak rudal hipersonik dan kapal induk yang hampir sama.
“Tetapi dalam perkembangan senjata ini, kami yang lebih maju, kami pasti memimpin hal ini,” kata Putin seperti dilansir CNNIndoensia.
Putin juga mengklaim bahwa Rusia menjadi negara nomor wahid dalam hal mengembangkan persenjataan dan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Putin mengatakan semakin banyak negara yang akan memiliki teknologi senjata hipersonik serupa di masa depan.
“Ketika mereka mendapatkan senjata ini, kemungkinan besar mereka akan memiliki sarana untuk melawan senjata ini,” papar Putin seperti dikutip Reuters pada Senin (13/12).
Pernyataan itu diutarakan Putin setelah pada November lalu dia mengklaim bahwa Rusia berhasil menguji coba rudal jelajah hipersonik Zicron.
Ia memprediksi teknologi rudal itu akan selesai dan mulai dioperasikan oleh angkatan laut Rusia pada 2022.
Namun, sejumlah ahli militer Barat mempertanyakan seberapa canggih generasi baru senjata Rusia ini.
Moskow mengklaim Zicron memiliki kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik sehingga lebih sulit dilacak dan dilumpuhkan.
Sicron memiliki 5 kali kecepatan suara di atmosfer atas atau sekitar 6.200 kilometer per jam.
Ini memang lebih lambat dari rudal balistik antarbenua, tetapi bentuk kendaraan luncur hipersonik memungkinkan Zicron bermanuver menuju target atau menjauh dari pertahanan.
Selama ini, bujet militer Rusia memang lebih rendah dari AS. Rusia menggelontorkan US$62 miliar untuk pengeluaran militer 2020, sementara itu AS menghabiskan US$778 miliar di sektor yang sama menurut data Bank Dunia.
AS, China, dan Rusia memang terus berlomba mengembangkan senjata baru, terutama teknologi hipersonik yang mematikan.
(Rai)