Warga terdampak pandemi antre bahan pangan gratis. (Photo: Merdeka.com)

Emak-Emak Resah Minyak Goreng Mahal, Kemendag Diminta Batasi Sementara Ekspor CPO

PROBATAM.CO, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI asal Fraksi PKS, Nevi Zuairina mendesak, Kementerian Perdagangan segera membatasi ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Mengingat, kian mahalnya harga komoditas minyak goreng di berbagai wilayah Indonesia.

“Saya sebagai ibu rumah tangga juga merasakan bagaimana jeritan masyarakat di mana para ibu yang bersentuhan langsung dengan dapur. Untuk itu, agar harga minyak goreng ini segera stabil, pemerintah secara cepat agar menghentikan ekspor CPO untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sekaligus menahan kenaikan harga minyak goreng,” kata Nevi kepada Merdeka.com, Selasa (9/11/2021).

Nevi menyatakan, saat ini, kenaikan harga minyak goreng kian meresahkan masyarakat, terutama kaum ibu-ibu rumah tangga. Sebab, komoditas ini setiap hari digunakan untuk keperluan menyiapkan makanan di dapur.

“Kenaikan harga minyak goreng ini sudah mulai sangat meresahkan. Meski Kementerian Perdagangan mengatakan harga komoditas minyak goreng stabil untuk memenuhi bahan kebutuhan pokok, tapi kenyataannya, ibu-ibu rumah tangga ini sangat menjerit,” terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak Kementerian Perdagangan untuk terjun ke lapangan mengecek secara langsung harga minyak goreng yang terus merangkak naik. Bahkan, melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.

“Silakan turun lapangan dan membuktikan, akan banyak ditemui harga minyak goreng sudah di atas HET,” tukasnya. (*)

Sumber: Merdeka.com

BACA JUGA

BP Batam – Kemendag Jajaki Pilot Project Export Centre di Kawasan Sumatera

Jhony