PROBATAM.CO, Medan – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) takjub dengan Sekolah Sultan Iskandar Muda di Medan, Sumatera Utara, yang memiliki tempat ibadah dari banyak agama. Ketakjubannya dituangkan dalam unggahan video di akun instagram pribadinya, Jumat (29/10/2021).
“Saya lagi di Sekolah Sultan Iskandar Muda. Dan di sini ada hal yang belum pernah saya lihat, di sini ada gereja bagi umat Kristen, lalu di sebelahnya gereja ada masjid, lalu di sebelahnya masjid di sini kita lihat ada pure buat umat Hindu, dan di sebelahnya lagi ada wihara untuk umat Buddha,” kata Nadiem dalam unggahannya.
Menurut Nadiem pemandangan seperti itu merupakan contoh nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika. “Luar biasa, saya salut sekali sama yayasan yang telah mengurus Sekolah Sultan Iskandar Muda di Medan,” ungkap dia.
Hal itu, kata Nadiem, merupakan inovasi yang luar biasa yang bakal membentuk generasi bangsa cinta dengan keberagaman.
Kehadiran Nadiem di Sekolah Sultan Iskandar merupakan serangkaian agenda kunjungan kerja di Medan beberapa hari lalu. Selain meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SMA di sekolah itu, Nadiem juga melihat implementasi semangat kebinekaan dan pendidikan multikultural yang diterapkan pada sekolah jenjang TK sampai SMA dan SMK di sana.
Anggota DPR RI Komisi X, Sofyan Tan, yang mendirikan YPSIM mewakili warga sekolahnya, mengutarakan kebanggaannya karena telah disambangi Nadiem.
“Kami sangat bangga bahwa sekolah ini bisa dihadiri Mas Menteri, yang merupakan seseorang dengan pandangan, visi yang sangat jelas untuk membangun pendidikan Indonesia ke depan, dengan kualitas sumber daya yang baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/10/2021).
Nadiem mengatakan, penerapan pendidikan multikultural di YPSIM sejalan dengan misi Kemendikbudristek untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, YPSIM juga aktif mengikuti program dan kebijakan Merdeka Belajar yang digagas Kemendikbudristek. SD Sultan Iskandar Muda (SIM) tercatat sebagai salah satu Sekolah Penggerak dan SMK SIM merupakan SMK Pusat Keunggulan. Selain itu, terdapat 24 calon Guru Penggerak di sekolah SIM, yang terdiri dari lima guru jenjang TK, delapan guru jenjang SMP, dan 11 guru jenjang SMA.
Usai meninjau pelaksanaan PTM terbatas dan berkeliling di kompleks sekolah SIM, Nadiem memberikan apresiasi yang tinggi atas semangat kebinekaan dan implementasi kebijakan Merdeka Belajar yang diterapkan YPSIM. “Saya luar biasa terpukau dengan sekolah-sekolah YPSIM. Termasuk tingkat sosio ekonomi murid-muridnya yang sangat variatif, dengan proporsi penerima KIP besar,” ujar Nadiem.
“Menurut saya Bung Karno akan bangga melihat ini. Sekolah SIM ini sudah merdeka. Justru saya meminta SIM untuk membantu memerdekakan sekolah-sekolah lain. Kita ingin sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman, relevan untuk masa depan anak,” sambungnya. (*)
Sumber: Merdeka.com