Anggota Pasukan Angkatan Laut Ekuador berjaga di depan penjara di Guayaquil, 23 Februari 2021. (Photo: Merdeka.com)

Presiden Ekuador Umumkan Darurat Nasional Setelah Bentrokan Penjara Tewaskan 100 Napi

PROBATAM.CO, Ekuador – Total kematian akibat bentrokan berdarah antar geng di sebuah penjara di Ekuador telah melampaui angka 100 orang lebih dan 52 orang terluka. Hal ini disampaikan otoritas lembaga pemasyarakatan negara tersebut pada Rabu. Para tentara menjaga fasilitas tersebut, salah satu dari penjara yang kelebihan kapasitas dan kekurangan staf.

Bentrokan antarnapi yang bersenjatakan senapan dan granat pecah pada Selasa di kompleks penjara Guayaquil. Bentrokan antarnapi ini diyakini berkaitan dengan geng narkoba Meksiko – utamanya kartel Sinaloa dan Jalisco New Generation.

Pada Rabu, tentara dan tank diterjunkan untuk menjaga kompleks tersebut, sementara anggota polisi yang berpatroli menaiki kuda di sepanjang perimeter dihadapkan dengan keluarga para napi yang khawatir dengan kondisi keluarga mereka di dalam.

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso mengumumkan di Twitter, dia mendeklarasikan darurat nasional yang akan memungkinkan dia sebagai presiden untuk menangguhkan hak dan menggunakan kekuatan publik untuk memulihkan ketenangan.

Lasso mengatakan dia akan mengepalai komite keamanan di Guayaquil untuk mengendalikan kedaruratan, tapi juga menjamin perlindungan “hak asasi manusia bagi semua yang terlibat”, seperti dikutip dari France 24, Kamis (30/9/2021).

Bentrokan pada Selasa merupakan kekerasan terbaru dalam serangkaian bentrokan berdarah yang telah menewaskan sekitar 180 napi di Ekuador tahun ini.

Otoritas lembaga pemasyarakatan Ekuador atau SNAI menyampaikan di Twitter, kematian “lebih dari 100 napi” telah dikonfirmasi, dan 52 orang terluka.

Setidaknya enam orang dipenggal, menurut keterangan kantor kejaksaan nasional. Selain itu disebutkan dua anggota polisi terluka dalam operasi pengambilalihan penjara.

Para petugas diserang para napi dengan senapan.

Seorang polisi yang bertugas di penjara itu berusaha mencegah korban lebih banyak, menurut keterangan kepala kepolisian kota Guayaquil, Fausto Buenano.

Sistem penjara Ekuador telah menjadi medan tempur bagi ribuan narapidana yang berkaitan dengan gang narkoba Meksiko terkuat.

Pada 23 Februari, kerusuhan berlangsung di empat penjara termasuk Guayaquil, menyebabkan 79 mati tewas dan beberapa dari mereka dipenggal. (*)


Sumber: Merdeka.com