PROBATAM.CO, AS – Komunitas intelijen Amerika Serikat akhirnya tidak mampu menemukan asal-usul virus corona penyebab Covid-19 setelah menggelar penyelidikan selama 90 hari seperti yang diminta Presiden Joe Biden. Demikian menurut kesimpulan hasil laporan intelijen yang dirilis ke publik kemarin.
Meski penyelidikan ini tidak mencapai kesimpulan tentang asal virus corona, namun komunitas intelijen menyebut Covid-19 bukan diciptakan sebagai senjata biologi seperti yang disebut sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik tahun lalu.
Laman CNN melaporkan, Minggu (29/8/2021), komunitas intelijen masih terpecah menjadi dua teori kesimpulan: virus berasal dari kebocoran di laboratorium atau virus itu memang berpindah dari hewan ke manusia. Ada kesepakatan di antara komunitas intelijen yang menyatakan kedua teori itu sama-sama mungkin terjadi.
“Semua lembaga intelijen menilai kedua hipotesa itu sama-sama mungkin terjadi: perpindahan virus terjadi secara alami dari hewan atau karena kecelakaan di laboratorium,” tulis komunitas intelijen.
Presiden Biden sebelumnya menyerukan komunitas intelijen untuk melipatgandakan upaya guna mencari asal-usul virus corona untuk menentukan bagaimana pandemi Covid-19 ini bisa terjadi. Biden sudah diberitahu mengenai hasil laporan ini pekan lalu.
“Meski penyelidikan ini sudah usai, namun upaya kita untuk memahami asal mula pandemi ini tidak akan berakhir,” kata Biden dalam pernyataan setelah laporan itu dirilis.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk melacak asal mula pandemi ini yang sudah menimbulkan banyak penderitaan dan kematian di seluruh dunia agar kita bisa mengambil langkah untuk mencegah hal ini terjadi lagi.”
Dalam pernyataannya Biden juga mengkritik China yang tidak transparan dalam membantu penyelidikan ini dan komunitas intelijen mengatakan kerja sama China diperlukan untuk mencapai kesimpulan yang lebih maksimal.
“Informasi penting tentang asal-usul pandemi ini berada di China, tapi sejak awal pejabat pemerintah China menghalangi para penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global untuk mengakses informasi itu,” ujar Biden.
Sumber: Merdeka.com