Abeer Al Rashid, tentara perempuan Arab Saudi pertama yang memimpin pengarahan pengamanan ibadah haji. (Photo: Merdeka.com)

Tentara Perempuan Arab Saudi Pertama Kali Pimpin Pengarahan Pengamanan Haji

PROBATAM.CO, Arab Saudi – Tentara Arab Saudi, Abeer Al Rashed memimpin pengarahan pasukan keamanan ibadah haji pada Selasa. Seperti dilaporkan Kementerian Media Kerajaan Arab Saudi, ini merupakan pengarahan pasukan keamanan pertama yang dipimpin tentara perempuan.

“Pertemuan ini akan menjelaskan keamanan, lalu lintas dan rencana organisasi untuk memastikan keselamatan dan keamanan para jemaah haji sambil juga memfasilitasi ibadah mereka agar berjalan damai,” jelasnya dalam konferensi pers, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (14/7/2021).

Pengguna media sosial menyambut baik hal ini, baik di Arab Saudi maupun di seluruh wilayah Timur Tengah.

Sejalan dengan inisiatif Visi 2030 Kerajaan, Kementerian Pertahanan Arab Saudi secara resmi membuka rekrutmen militer untuk perempuan mulai Februari tahun ini, yang memungkinkan perempuan Saudi mendaftar di Angkatan Darat Arab Saudi, Pertahanan Udara Kerajaan Saudi, Angkatan Laut Kerajaan Saudi, Pasukan Rudal Strategis Kerajaan Saudi, dan Pelayanan Medis Angkatan Bersenjata.

Arab Saudi memutuskan untuk membatasi haji tahun ini menjadi 60.000 jemaah saja, khusus untuk penduduk Saudi atau warga negara lain yang tinggal di negara tersebut. Pembatasan ini dilakukan karena pandemi virus corona.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menetapkan aturan dan regulasi untuk musim haji 2021 pada awal Juli. Dalam aturan tersebut ditegaskan mulai 5 Juli, siapa pun yang tertangkap berusaha menuju Masjidil Haram, daerah di sekitarnya, dan tempat-tempat suci, termasuk Mina, Muzdalifah dan Arafat, tanpa izin akan dikenakan denda hampir 10.000 riyal atau sekitar Rp 38 juta.

Sejumlah pedoman telah diberlakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama musim haji tahun ini yang akan berlangsung antara 17 dan 22 Jul.

Tahun lalu, otoritas Saudi hanya mengizinkan sejumlah kecil orang untuk berpartisipasi dalam ibadah haji.

Pada Selasa, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan sistem kartu pintar digital baru untuk jemaah haji, yang mencantumkan riwayat medis dan memudahkan pembelian kebutuhan selama musim haji. Kartu tersebut juga mengidentifikasi titik berkumpul, waktu keberangkatan untuk kunjungan ke tempat-tempat suci, dan memungkinkan pihak berwenang untuk mengirimkan pemberitahuan kepada pemegangnya.

Orang berusia antara 18-65 tahun dan yang telah divaksinasi penuh, menerima vaksin satu dosis setidaknya 14 hari sebelumnya, dan mereka yang telah pulih dari infeksi Covid-19, diizinkan untuk mendaftar haji. Portal pendaftaran haji diluncurkan pada 13 Juni.

“Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa pemerintah Kerajaan Arab Saudi selalu mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan keamanan jemaah,” demikian laporan resmi Saudi Press Agency (SPA). (*)

Sumber: Merdeka.com