PROBATAM.CO, Batam – Mapan, cantik, mandiri dan energik, 4 kata itulah yang tepat untuk disematkan kepada Sity. Bukan tanpa alasan sosok wanita berhijab ini mampu menginspirasi siapapun saat bertemu dengan dirinya.
Kepada PROBATAM.CO, Wanita kelahiran Pacitan 10 Oktober 1978 ini mengungkapkan kisah inspiratif nya hingga ia mencapai kesuksesan khususnya di dunia properti Kota Batam.
Lulusan SMA 1 Kota Batam tahun 1997 ini memulai karirnya sejak tamat sekolah, bermodalkan ijazah SMA iya mencoba peruntungan di bidang minyak ia mengaku mendapatkan pengalaman yang cukup hingga membuat jiwanya semakin terpacu untuk menata masa depan.
“Yah aku 2 tahun dibidang tersebut lalu aku mencoba mendirikan agen property bersama teman itu selama 11 tahun,” ujar ibu dua anak tersebut, Selasa(22/06/2021).
Bersama pengalaman yang ia dapat ia kemudian berani memulai menekuni bidang property hingga kini ia dipercaya sebagai Pimpinan Proyek (Pimpro) Simphony Land Nongsa, proyek properti PT Putra Karyasindo Perkasa(PKP), yang merupakan perusahaan properti terbaik dan terpercaya di Kota Batam.
Jatuh bangun untuk menuju kesuksesan mungkin sudah acap kali Ia rasakan. Mulai dari keraguan orang tuanya sendiri akan dirinya yang tidak ingin kuliah. Hingga kini ia bisa membuktikan bahkan membahagiakan keluarga dari hasil keringatnya.
“Keluarga aku itu ragu kalau aku bisa jadi orang karena aku gak kuliah, tapi itu jadi acuan buat aku semangat bahwa aku bisa! Aku bisa selagi aku tekun dan fokus,” ucap wanita yang juga sangat mencintai olahraga ini.
Baginya pendidikan tetap menjadi hal utama, namun bukan berarti tanpa pendidikan yang tinggi seseorang tidak bisa mengejar impiannya.
“Buat wanita diluar sana, kalian jangan insecure, selagi kalian punya tekad dan fokus kalian hanya tinggal berusaha, sabar, bersyukur dan berdoa maka Insha Allah diluaskan rezekinya, aku juga sekarang lagi ambil kursus bahasa asing pokoknya jangan wasting time manfaatkan waktu sebaik mungkin,”sebutnya.
Tidak semua hal berjalan mulus dalam hidupnya, lika liku kehidupan sudah ia rasakan diwaktu usia mudanya, disaat teman-teman seusianya menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, Ia harus bekerja keras untuk mencapai impiannya.
“Gaji aku dulu Rp270 ribu bayangin, aku bisa manage keuangan aku bisa ngasih orang tua juga, sampai orang tua aku itu heran,” ucapnya sambil mengenang jauh masa lalunya.
Karir yang cemerlang juga tidak membuatnya lupa bahwa Ia hanya seorang hamba, ia juga aktif memperdalam ilmu agama dengan mengikuti kajian. Baginya hidup haruslah seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
Ketakwaan menurutnya menjadi modal utama dalam membentuk kehidupannya. Ia menuturkan, menjadi seorang hamba yang takut akan Tuhannya akan membentuk manusia menjadi pibadi yang rendah diri dan tidak memandang rendah orang lain.
“Bagi aku kesuksesan aku sekarang itu cuma titipan, apa yang aku dapat ini itu sebenarnya memudahkan aku juga untuk beribadah, seperti sedekah dan berbagi sesama kita harus ada modal untuk melakukan itu, dan itu yang kita cari di dunia untuk kembali ke akhirat,” serunya.
Ia juga menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupannya, dalam postingannya di media sosial ia sering memotivasi orang lain untuk berolahraga. Lari setiap hari baginya menjadi sebuah keharusan, bukan hanya untuk kesehatan, melainkan olahraga ia yakini mampu membuat fikiran menjadi lebih positif.
“Setiap habis subuh aku itu lari, bahkan kalau aku tugas di luar kota aku pasti paginya lari, pokoknya kalau gak lari itu ada yang kurang aja,” selorohnya sambil tertawa.
Konsistensi nya dalam bidang properti serta diikuti dengan gaya hidup yang disiplin dan fokus akan tujuan hidup kini menjadi kisah inspiratif untuk diulik. Menjadi wanita baginya bukan halangan untuk menjadi sukses dan mandiri, menurutnya kesuksesan bisa digapai jika seseorang fokus dalam menekuni bidang yang ia kuasai.
“Fokus itu penting, kita memang butuh uang tapi jangan sampai uang membuat kita jadi tidak fokus dengan tujuan hingga kita tergoda untuk mengacaukan visi misi yang sudah kita rencanakan,” sebut Siti sambil menyeruput pelan minumannya. (*/zel)