PROBATAM.CO, Jakarta – Sri Arwita tak bisa memendam kesedihanya ketika melihat siaran langsung di YouTube saat Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia kembali tak mengirimkan jemaah haji pada tahun ini.
“Ya, Allah. Batal lagi,” celetuknya ketika melihat Yaqut mengumumkan pembatalan haji tahun ini.
Kesedihan dan kekecewaan Wita sangat beralasan. Calon jemaah haji asal Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, ini harus menelan pil pahit kedua kalinya karena tak bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci tahun ini.
Tahun lalu, ia dan suaminya, Ahmad, juga gagal berangkat karena pemerintah tak memberangkatkan jemaah haji akibat pandemi Covid-19.
Mereka berdua seharusnya masuk dalam kloter jemaah yang diberangkatkan pemerintah pada ibadah haji 1441 Hijriah/2020 lalu. Ia bercerita sudah menunggu selama delapan tahun untuk berangkat haji ke tanah suci.
“Ya jadi nunggu 10tahunini totalnya karena tahun ini enggak berangkat, karena dua tahun ini enggak jadi berangkat,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Wita mengaku sedih dan kecewa berat terhadap keputusan pemerintah saat ini. Ia mengaku sempat optimistis akan berangkat haji pada tahun ini.
Pelbagai persiapan sudah ia lakukan. Persiapan perlengkapan, pelunasan biaya haji, akomodasi, hingga melakukan vaksin virus corona sebanyak dua dosis dijalaninya sebagai ikhtiar menuju tanah suci.
“Kan kita soal umur belum tahu lagi. Udah satu tahun ditunda, tahun ini harapan berangkat, eh ditunda lagi, ditunda lagi. Katanya Covid lah, apalah. Gimana lagi. Ya, akhirnya kecewa dan sedih,” tutur Wita.
Wita sendiri mengaku siap untuk berangkat ke tanah suci tahun ini meski dalam masa pandemi. Ia mengaku sudah pasrah dan menyerahkan diri kepada Allah SWT demi menjalani rukun Islam kelima tersebut.
Terlebih lagi, pemerintah sudah melakukan vaksin bagi para calon jemaah haji, menambah keyakinannya untuk pergi ke tanah suci.
“Ya, saya siap aja. Kalau berangkat, kita pasrah aja. Dan sudah di vaksin juga, dengan harapan udah divaksin, berangkat. Mau aja,” ucapnya.
Selain itu, Wita mengatakan bahwa pihak Kemenag setempat juga sampai saat ini belum memberi informasi soal pembatalan keberangkatan haji. Ia mengaku hanya tahu dari televisi.
Ia pun masih menaruh harapan kepada pemerintah agar tahun depan bisa mengupayakan jemaah haji Indonesia berangkat ke tanah suci. Ia mengaku tak akan menarik biaya haji yang sudah dibayarkan, dengan harapantahun2022 mendatang bisa berangkat ke Saudi.
“Semoga haji akan datang jangan gagal lagi. Kasihan juga di belakang kami sudah banyak mengharap-harap. Antrean di belakang kami mengharap sekali. Ini mau berangkat jadi tertunda,” katanya. (*)
Sumber: CNN Indonesia