PROBATAM.CO, Batam – Foarota Ndruru (38), warga Baloi Kolam RT 005 RW 016 Baloi Kolam Kelurahan Sungai Panas Kecamatan Batam Kota, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) perlahan bisa bernafas lega.
Pasalnya saat ini sudah ada beberapa warga di Batam yang berkunjung kekediamannya dan memberikan bantuan kepada dirinya beserta keluarga.
Sebelumnya Foarota Ndruru ini sempat tidak makan dan hanya minum air putih sejak tiga hari belakagan ini. Hal ini dikarenakan gara-gara setelah Foa di PHK dari tempat kerjanya, hingga mengalami kesulitan ekonomi.
“Puji syukur sudah ada beberapa bantuan yang saya terima, dan saya merasa benar-benar sangat terbantu sekali,” kata Foa saat ditemui di kediamannya, Rabu (15/7/2020).
Foa mengaku dirinya sempat bingung dan tidak tahu harus berbuat apa lagi karena sejak dirumahkan empat bulan lalu, kehidupan dirinya dan keluarganya tidak lagi mudah.
Ditambah lagi dengan suasana pandemi corona seperti sekrang ini, seolah membuat hidupnya seperti jatuh kedalam lubang dan kemudian ditimpa tangga.
“Sebelum-sebelumnya masih bisa bertahan, namun tiga hari belakangan kemarin benar-benar sudah memprihatinkan, karena buat makanpun kami sudah tidak ada uang, bahkan kemarin untuk bertahan hidup, saya dan istri hanya minum air putih saja,” terang Foa.
Foa mengaku rumah yang ditinggalnya saat ini bukanlah rumah pribadi miliknya, melainkan rumah sewa dan uang sewanyapun juga belum dibayar.
Foa mengaku berbagai usaha sudah dilakukan untuk mendapatkan kerjaan, namun hingga kini juga belum mendapatkannya.
Awalnya dirinya ingin mengojek, namun karena sepeda motornya rusak dan belum bisa diambil karena tidak memiliki uang, jadi hingga saat ini sepeda motor miliknya masih berada di bengkel hingga saat ini.
“Saya berharap ada warga yang memberikan saya pekerjaan, kerja apa saja saya mau. Jangankan tukang bangunan, jadi kernek juga saya mau, yang penting bisa beli beras buat ketiga anak dan istri saya, karena istri saya juga tidak bekerja,” ungkap Foa.
Dari ketiga anaknya tersebut, Foa mengaku ada dua yang masih bersekolah. Anak pertama berumur delapan tahun dan naik ke kelas dua SD. Sementara anak kedua sudah tamat TK dan hendak masuk SD.
“Anak ketiga saya masih berumur empat tahun dan belum bersekolah. untuk anak kedua tahun ini juga belum masuk sekolah, karena memang saya daftarkan, sebab saya sudah tidak ada lagi uang untuk biaya sekolah anak saya itu,” ungkap Foa.
Foa berharap ada bantuan dermawan, sebab bantuan yang diharapkannya sekarang yakni bantuan pekerjaan agar ekonomi keluarganya bisa kembali pulih.
“Bantuan apa saja saya mau, namun yang terpenting ada orang yang memberikan saya pekerjaan, karena itulah satu-satunya bantuan yang dapat memperbaiki perekonomian saya saat ini,” terangnya.
Untuk bantuan dari tetangga sekitar, Foa mengaku sudah sangat luar biasa, bahkan bantuan dari pemerintah juga selalu didapatkannya melalui perangkat RT setempat.
Warga Kesal
Dibagian lain, warga RT 005 RW 016 Baloi Kolam Kelurahan Sungai Panas Kecamatan Batam Kota, Batam mengaku kecewa dengan apa yang dialami Foa.
Pasalnya selama ini warga merasa telah banyak membant Foa dan sama sekali tidak menelantarkan Foa.
“Kami kaget mendengar informasi ini, sebab selama ini Foa dan keluarganya selalu kami berikan bantuan, meskipun bantuan itu seadanya, paling tidak tetap terperhatikan,” kata Martini, warga Baloi Kolam.
Martini juga kecewa dengan pengakuan Foa yang mengatakan sempat tidak makan, sebab selama ini Foa kerap diberikan makanan, meskipun hanya lontong sayur untuk mereka sekeluarga.
“Tapi ya sudahlah, mungkin itu bisanya mereka dan keluarga. Sebab jika benar-benar ingin mencari pekerjaan, buruh bangunanpun bisa, sebab hampir rata-rata bapak-bapak disini kerjanya buruh bangunan,” terang Martini.
Senada juga diungkapkan Ketua RT 005 RW 016 Baloi Kolam Kelurahan Sungai Panas Kecamatan Batam Kota, Soilangon Harahap yang mengaku kaget dengan kejadian Foa ini.
“Saya sebagai RT saja kaget, sebab selaa ini Foa selalu kami diperhatikan warga sekelilingnya,” ujar Soilangon.
Ia mengaku dengan kejadian ini, dirinya langsung mengecek dan mengklarifikasi apa yang dialami Foa sesungguhnya.
“Saya langsung kontak pemeilik rumah dan pemilik rumah mengatakan tunggakan Foa hanya satu bulan bulan tiga bulan. Begitu juga dengan hutang diwarung depan rumahnya, juga sudah dibayarkan,” terang Soilangon.
Untuk bantuan pemerintah, mulai dari tahap pertama hingga tahap ketiga, Foa selalu mendapatkannya. Bahkan belakangan bantuan dari Budha Tzu Chi berupa sembako, Foa juga mendapatkannya.
“Terakhir Foa sudah kami ajak untuk bekerja sebagai buruh bangunan, namun beliau masih berharap bisa bekerja sebagai sekuriti, makanya sampai saat ini Foa belum juga mendapatkan pekerjaan,” terang Soilangon.
“Yang jelas kami para warga mengaku kaget dengan apa yang dialami Foa, kami berharap Foa bisa segera mendapatkan pekerjaan sesuai yang dinginkannya,” tutup Soilangon. (hai)