Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). Presiden Joko Widodo meminta kepada kepala pemerintah daerah untuk berkomunikasi kepada pemerintah pusat seperti Satgas COVID-19 dan Kementerian dalam membuat kebijakan besar terkait penanganan COVID-19, dan ditegaskan kebijakan lockdown tidak boleh dilakukan pemerintah daerah.(Photo: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).

Jokowi: Chloroquine Bukan Obat Utama, Tetapi Sukses Tekan Covid-19 di Beberapa Negara

PROBATAM.CO,Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan, chloroquine bukan obat utama untuk mengobati pasien Covid-19. Ia menyadari belum ada obat atau antivirus bagi Covid-19. Namun, Jokowi mengatakan chloroquine sukses menekan laju pertumbuhan virus corona di beberapa negara.

“Saya sampaikan bahwa chloquine ini adalah bukan obat first line tetapi obat second line. Karena memang obat covid-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya,” ujar Jokowi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).

“Tetapi dari pengalaman beberapa negara chloroquine ini sudah digunakan dan banyak pasien Covid-19 sembuh dan membaik kondisinya,” lanjut Presiden. Ia pun mengingatkan masyarakat bahwa chloroquine bukan obat bebas yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.

Ia mengatakan, obat tersebut hanya bisa dikonsumsi dengan resep dokter. Karenanya, pemberian obat tersebut hanya akan dilakukan oleh dokter yang merawat pasien Covid-19. “Obat ini bukan obat bebas jadi penggunaannya harus lewat resep dokter.

Pemerintah telah memiliki stok chloroquine 3 juta,” kata Jokowi. “Jadi untuk pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit jika dianggap dokter yang merawatnya chloroquine cocok pasti akan diberikan,” lanjut dia.

Sumber: Kompas.com