Kobaran api yang sulit dipadamkan telah merusak kurang lebih dua puluh lima hektare lahan. Abunya bahkan telah memasuki kawasan penduduk sekitar. (photo:hms)

PBK dan Polri, Dua Hari Berjibaku Padamkan Kobaran Api yang Membakar Hutan di Tanjung Pinggir

PROBATAM.CO, Batam – Kebakaran hutan terjadi pada Senin (2/3/2020) siang di Tanjung Pinggir, Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kobaran api yang sulit dipadamkan telah merusak kurang lebih dua puluh lima hektare lahan. Abunya bahkan telah memasuki kawasan penduduk sekitar.

Kasubdit Mitigasi dan Penanggulangan Kebakaran BP Batam Barlian Untoro, menjelaskan pihaknya setelah menerima laporan dari masyarakat pada Senin lalu pada sekitar pukul 13.00 WIB.

Kobaran api yang sulit dipadamkan telah merusak kurang lebih dua puluh lima hektare lahan. Abunya bahkan telah memasuki kawasan penduduk sekitar. (photo:hms)

“Setelah laporan diterima, langsung kami tanggulangi bersama personil kebakaran lainnya. Prosesnya sendiri cukup lama, sekitar dua hari kami coba untuk memadamkan kobaran api tersebut,” kata Barlian Untoro, kepada PROBATAM.CO, Rabu (4/3/2020) petang.

Barlian mengungkapkan, proses pemadaman diselesaikan pada Senin malam. Namun pada Selasa pagi, personil Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) BP Batam kembali melakukan upaya pendinginan untuk meminimalisir timbulnya kemungkinan titik-titik api baru dan bara api yang masih menyala.

Adapun peralatan yang dikerahkan BP Batam untuk menanggulangi kebakaran hutan tersebut, antara lain 2 unit mobil damkar Pos Duriangkang, 1 mobil damkar Pos Sagulung, 1 mobil damkar Pos Telaga Punggur dan 1 mobil damkar Pos Batu Ampar.

Kobaran api yang sulit dipadamkan telah merusak kurang lebih dua puluh lima hektare lahan. Abunya bahkan telah memasuki kawasan penduduk sekitar. (photo:hms)

Proses penanggulangan kebakaran ini juga dibantu oleh Pemadam Kebakaran Pemko Batam, Polda Kepri, Polresta Barelang, hingga Manggala Agni VIII Batam dengan mengerahkan armada pemadaman masing-masing.

Dalam penanggulangan kebakaran ini petugas pemadam mengalami beberapa kesulitan untuk menjinakkan si Jago Merah, di antaranya adalah kontur hutan yang berbukit dan lembah dan kencangnya tiupan angin.

“Selain itu, akses masuk untuk titik api sangat besar. Karena kondisi di lapangan itu hutannya kering, sehingga mudah terbakar. Kemarin juga anginnya cukup kencang, sehingga bara api yang terbakar terbang terbawa angin. Jika sampai terkena di wilayah hutan lainnya, bisa menjadi pemicu atau titik kebakaran yang baru,” ungkapnya.

Barlian mengimbuhkan, saat ini seluruh personil sudah ditarik dari lokasi kebakaran karena sudah dilakukan proses pendinginan. Namun pihaknya terus memantau bila nantinya muncul titik api baru.

“Kami terus berkordinasi dengan teman-teman pemadam kebakaran lainnya, seperti Pemko Batam dan aparat kepolisian. Alhamdulillah, saat ini kondisi sudah terkendali. Namun pihak kepolisian masih menyelidiki kemungkinan adanya oknum yang kira-kira menjadi penyebab kebakaran hutan tersebut,” jelas Barlian. (r/arf)