PROBATAM.CO, Batam – Masyarakat Kota Batam masih mengeluhkan terkait sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di beberapa SPBU Kota Batam.
Keluhan ini bukan tanpa alasan, pasalnya menurut beberapa pengendara keberadaan premium nyaris hilang dan jarang di temukan
“Susah dapat premium, seringnya pertalite, kehabisan terus alasannya, belum masuklah, bahkan kalau ada antriannya panjang sekali,” beber Sasro, salah seorang pengendara saat sedang mengisi BBM di SPBU Tembesi, Batam, kepada PROBATAM.CO, Selasa (18/02/2020).
Menanggapi hal tersebut, Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, M. Roby Hervindo mengatakan dari data yang ada , peyaluran premium tetap seperti biasa.
“Menilik data penyaluran Premium, selama awal tahun 2020 sebesar kisaran 19.100 kilo liter (KL). Jumlah ini tidak berbeda jauh dengan penyaluran di bulan sebelumnya (Desember 2019) yaitu kisaran 19.200 KL,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait antrian Premium, Robi menyebut hal tersebut memang sudah sering terjadi dan juga terjadi di beberapa daerah.
” Antrian panjang itu memang sudah jamak terjadi di Kepri. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah operasi MOR I lainnya, seperti di Sumbar dan Sumut. Antrian tidak dapat diterjemahkan sebagai kelangkaan. Karena pasokan ke SPBU tetap. Kecuali SPBUnya tutup / tidak melayani, barulah dikatakan langka. Faktanya, SPBU tetap buka melayani,” jelasnya.
Robi menjelaskan, antrian panjang juga disebabkan karena banyaknya konsumen yang antri Premium.
” Padahal terus disosialisasikan mengenai penggunaan BBM yang tepat peruntukan. Kendaraan modern dengan sistem injeksi, sesuai rekomendasi ATPM tidak cocok pakai Premium,” terang Robi.
Menurutnya, untuk kendaraan dengan sistem injeksi, Pertamina sudah menyediakan produk pertalite, pertamax dan pertamax turbo. Secara kualitas lebih baik daripada Premium, dengan jarak tempuh lebih jauh dan lebih ramah lingkungan. (zel)