PROBATAM.C0, Jakarta – Bucin atau kependekan dari budak cinta, adalah frasa yang belakangan ngetren di kalangan warganet. Predikat ini disematkan pada orang yang rela melakukan apapun demi cintanya pada sang kekasih. Atau pendeknya, menghamba pada kekasih.
Psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Anna Surti Ariani mengungkapkan ‘kebucinan’ ini berbeda dengan cinta yang berlebihan. Bucin biasanya melanda mereka yang berusia remaja atau kisaran 20 tahun.
Meski tak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang dengan usia yang sudah lewat dari remaja.
“Kalau istilah bucin yang sekarang itu kebanyakan sih remaja, 20an tahun juga. Tapi kehausan cinta sejenis itu, di atas remaja juga ada,” terang psikolog anak dan keluarga ini saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.
Belakangan ini, sebagian orang kerap menggunakan kata ‘bucin’ untuk mereka yang beromantis ria dengan dengan pasangan. Atau juga buat mereka yang vulgar mempertontonkan rasa sayang dan kalimat mesra itu di media sosial. Tapi sebetulnya, seperti apa tanda-tanda seseorang sudah masuk golongan bucin?
Meski sebenarnya sukar dilihat kasat mata atau tak selalu kelihatan, menurut Anna ada beberapa gejala yang bisa dikenali.
1. Melulu soal dia
Hidup Anda selama 24 jam dan tujuh hari seolah hanya berkutat pada si dia–entah itu yang statusnya sudah pacar atau sebatas gebetan. Alhasil, sepanjang waktu hanya memikirkan dan melayani keinginan kekasih.
“Kalau misalnya benar-benar seluruh hidupnya itu untuk orang tersebut, nah itu berlebihan. Artinya ginim sepanjang hari mikirin itu, nggak bisa mikirin hal-hal lain yang harusnya bisa dia lakukan,” jelas Anna.
Padahal, hidup ini bukan melulu perkara Anda dan kekasih. Ingat, ada pula keluarga atau kawan-kawan. Selain itu, Anda bisa melakukan kegiatan lain, menekuni hobi atau kesenangan lain, juga bergaul dengan banyak kawan.
2. Jadi tidak masuk akal
Anda mulai tunduk atau rela melakukan apa saja yang diminta orang tersebut. Sekalipun, itu menyulitkan atau bahkan membahayakan diri Anda.
“Kalau dia berusaha terlalu keras untuk orang tersebut. Misalnya harus nyari barang tertentu, harus melakukan sesuatu yang sebetulnya menyusahkan,” kata Anna lagi.
Orang yang terjebak ‘kebucinan’ lazimnya kerap tak sadar soal ini. Gejala ini hanya bisa dikenali ketika Anda terbuka ke orang lain. Atau paling tidak, menceritakan kisah asmara ke teman Anda.
“Masalahnya memang kalau orang udah sampai bucin gitu kan kadang-kadang emang nggak ngeh, sampai benar-benar terperosok. Itulah makanya pentingnya ada teman yang ngingetin,” Anna menyarankan.
Itu sebab, berceritalah ke sahabat karib atau anggota keluarga sebagai langkah antisipasi. Dengan begitu, masih ada yang akan mengingatkan Anda.
3. Menjauh dari teman-teman
Menarik pergaulan juga bisa jadi salah satu indikator. Tak pernah ada waktu untuk sekadar menyapa teman, atau menyempatkan datang ketika teman-teman mengajak berkumpul. Ini karena Anda disibukkan dengan si pacar atau si gebetan, entah menemaninya atau memenuhi permintaan lain.
Jadi jika Anda mulai jarang ikut nongkrong dan selalu mementingkan menemani kekasih, maka waspadalah. Bila tahapan tersebut sudah datang, ada baiknya Anda berefleksi. (*)
sumber:cnnindonesia