Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti. (photo : int)

Observasi WNI dari Wuhan, Menkes RI Diputuskan Berkantor di Natuna

PROBATAM. CO, Jakarta – Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, menyebutkan bahwa dalam rapat dengan sejumlah menteri di Jakarta, Senin (4/2/2020), salah satu keputusan yang diambil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) berkantor di Natuna.

“Menteri Kesehatan dalam rapat tadi menyatakan siap berkantor di Natuna dan ini jelas membuat masyarakat merasa senang dan besar harapan masyarakat agar masalah yang terjadi cepat terselesaikan,” kata Ngesti pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne kemarin malam.

Sebelumnya Ngesti mengatakan, terkait keputusan pusat bahwa Natuna sebagai daerah observasi bagi WNI dari Wuhan, Cina, Pemda Natuna sama sekali tidak dilibatkan bahkan pihaknya mengetahui hal ini dari televisi dan medsos.

“Masyarakat Natuna sama sekali tidak mengetahui bagaimana virus Corona itu, seperti apa penyakitnya namun pemberitaan di media televisi maupun media online bahkan di media sosial terasa sangat mengerikan,” ungkap Ngesti, dilansir riaukepri.com.

Karena keadaan demikian maka terjadilah penolakan dari masyarakat Natuna. Bahkan kami tidak menyangka bahwa demo ini terjadi di Natuna. “Jika ada koordinasi dilakukan, Insya Allah kami akan terima dengan senyum dan dengan simpati,” ungkap Ngesti.

Sekarang, ucap Ngesti, semuanya sudah terjadi tapi bagaimana penanganan terhadap masyarakat jika terjadi hal-hal tidak diinginkan belum jelas.

“Posko-posko kesehatan tidak ada di luar, semuanya ada di dalam bandara tempat observasi,” ucap Ngesti.

Ketua DPRD Natuna, Andes Putra, yang juga hadir sebagai narasumber pada ILC, sempat meluahkan rasa kecewanya kepada Kemenkes RI. Pasalnya, sebelum WNI dibawa ke Natuna Kemenkes sempat datang ke Natuna, saat itu warga mempertanyakan kebenaran Natuna sembagai tempat karantina dan bagaimana upaya penangan terhadap masyarakat jika terjangkit virus corona.

“Sampai kembali ke Jakarta Kemenkes tidak memberi jawaban apa yang menjasi aspirasi masyarakat,” ucap Andes.

Andes juga menyampaikan rasa kecewa masyarakat Natuna terhadap adanya komentar yang mengatakan,
apa sih Natuna itu, pulau kecil, penduduknya sedikit.

“Komentar ini sangat menyakiti masyarakat Natuna. Kamu ini juga manusia, kami ini NKRI.
Bagaimanapun juga kami adalah garda terdepan NKRI ini,” ungkap Andes. (*/rkc)