PROBATAM.CO, Anambas – Penolakan terhadap rencana kedatangan kapal nelayan Pantai Utara (Pantura) Jawa semakin meluas. Kini, penolakannya juga disuarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Anambas.
Menurut Ketua Kadin Kepulauan Anambas, Muh Nasrul Arsyad, penolakan itu ia lakukan setelah mengkaji bahwa kedatangan kapal pukat cantrang tersebut tidak berdampak secara ekonomis terhadap perekonomian masyarakat Anambas.
“Dari sisi mana bisa dikatakan bahwa kapal nelayan cantrang tersebut berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat?” kata Nasrul bertanya kepada sejumlah wartawan di Anambas, Selasa (4/2).
Menurut dia, kapal pukat cantrang yang sebelumnya beroperasi di laut utara Jawa itu dimiliki oleh pengusaha-pengusaha kelas kakap yang sudah pasti hasil tangkapannya tersebut untuk kepentingan pengusaha dimana domisili perusahaan itu berada di luar Natuna dan Anambas.
“Pertama, kalau kita kaji, nelayan yang datang dari Jawa tidak melibatkan nelayan lokal. Kedua, perusahaan itu berdomisili di luar Anambas, artinya dari sisi pajak, daerah tidak mendapatkan hasilnya. Kemudian dari sisi perbekalan logistik (lump sum), mereka sudah disupport oleh perusahaan mereka sebelum beroperasi. Jadi hampir dipastikan keberadaan mereka itu tidak memiliki multiplier effect terhadap perekonomian Natuna dan Anambas,” jelasnya.
Jika pun ditinjau dari aspek efek dominonya, Nasrul melanjutkan, tidak akan berbanding linear dengan dampak kerusakan yang diakibatkan oleh alat tangkap mereka.
“Dengan menggunakan alat tangkap cantrang, hanya akan merusak ekosistem dan biota laut di wilayah Natuna Utara dan Anambas. Kerusakan itu tidak sebanding dengan efek ekonomi terhadap masyarakat lokal,” kata dia. (edy)