PROBATAM.CO, Lampung – Yuliana, guru SD 3 Bandar Agung, Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara, rela menerjang banjir setinggi dada orang dewasa untuk tetap pergi mengajar.
Hal ini terjadi setelah malam sebelumnya, hujan deras mengguyur kampung di Kabupaten Lampung Utara itu.
Bukan sekali dua kali Yuliana harus menerobos banjir untuk pergi ke sekolah tempatnya mengajar sejak 1992 itu. Pilihan untuk jalan kaki dan menerjang banjir itu dia anggap jauh lebih aman daripada harus menggunakan sepeda motor melewati jalan umum.
Melalui jalan kabupaten itu, kata Yuliana, justru lebih lama, karena harus memutar dan kendaraan berjalan merayap.
“Jalannya itu, bukan rusak, tapi hancur, lubang dimana-mana. Kalau hujan pasti licin. Bahaya,” kata Yuliana seperti dilansir dari Kompas.com.
Tidak ada pilihan, dengan pertimbangan keselamatan, Yuliana pun nekat menerjang banjir sejauh 3 kilometer menuju perbatasan kampung dimana SD 3 Bandar Agung berlokasi.
“Saya bawa baju ganti,” kata Yuliana.
Yuliana mengakui, tidak mudah berjalan di lokasi banjir, terlebih kontur tanah adalah perkebunan dan agak berlumpur. Yuliana pun pernah beberapa kali terjatuh sampai seluruh isi tasnya basah.
Meski kondisi seperti itu, Yuliana tidak menginginkan bantuan perahu karet.
Dia mau pemerintah daerah menimbun dan memperbaiki jalan umum
yang hancur itu.
“Harusnya ditimbun, agar lebih tinggi dari
pinggiran. Daerah sini kebun dan rawa. Juga dekat Sungai Sungkai, kalau musim hujan
begini pasti banjir. Lalu dibuatkan talud dan drainase juga,” kata Yuliana.
(kcm)