PROBATAM.CO, Kuansing – Pembangunan jembatan gantung yang terletak di Desa Bukit Kauman – Pebaun, Kecamatan Kuantan Mudik sudah terbilang tuntas. Bahkan, warga beberapa hari ini sudah mulai terlihat melintasi jembatan tersebut.
Jembatan yang dibangun pada tahun 2019 silam itu membentangi Sungai Kuantan sepanjang 100 meter lebih. Kini jembatan itu tengah ramai ramainya dikunjungi warga.
Tidak hanya melintas, bahkan warga mempergunakan momen keindahan jembatan itu untuk ber-selfie dan berswafoto.
Usai berswafoto, pengunjung langsung meng-upload ke media sosial. “Lumayan fotonya untuk update status di facebook,” ujar Rina salahseorang pengunjung keada PROBATAM.CO, Minggu (12/1/2020) sore.
Tidak hanya warga sekitar yang terlihat berfoto di jembatan tersebut, bahkan kampung tetangga seperti warga Desa Sungai Manau, Aur Duri juga terlihat ramai berkunjung kesitu.
Berdasarkan pengakuan mereka, jembatan gantung itu sudah menjadi ikon daerah setempat. Sejak jembatan itu dibangun dengan sendirinya kampung mereka jadi indah dan menawan.
Oleh karena itu, warga setempat mengucapkan terimakasih kepada Pemerintahan Kuansing yang telah mengusulkan pembangunan jembatan gantung itu kepada pemerintah pusat.
Ucapan terimakasih itu bahkan sempat di upload di akun facebook “Deni Setia Anom”. Sekumpulan milenial beramai ramai mengucapkan terimakasih kepada Bupati Kuansing.
“Lanjutkan pembangunannya,” ucap kaum milineal yang belum diketahui namanya itu.
Sekedar diketahui, pembangunan jembatan gantung ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian PU melalui BBPJN II Wilayah Provinsi Riau, yang mana untuk Tahun Anggaran 2019 lalu itu hanya dua kabupaten yang memperolehnya yaitu Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Kampar.
Upaya Pemkab Kuansing untuk merebut pembangunan jembatan gantung ini tidak mudah, karena dilalui dengan susah payah.
Sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, warga setempat mendambahkan jembatan tersebut. Karena selama ini warga hanya menggunakan kompang tali untuk menyeberang. Kondisi seperti itu telah berjalan sejak beberapa puluh tahun lamanya.
Kini, warga sudah setempat sudah bisa merdeka dari rasa ketakutan menyeberangi sungai. Karena jembatan yang selama ini didambakan sudah bisa dilintasi. (hdr)