Perekonomian Indonesia Tahun 2019 Tumbuh Positif di Atas 5 Persen

PROBATAM.CO, Jakarta – Perekonomian Indonesia di tahun 2019 berhasil tumbuh positif di tengah perlambatan ekonomi global yang dipengaruhi oleh dinamika perang dagang dan geopolitik, penurunan harga komoditi, serta perlambatan ekonomi di banyak negara. 

Walaupun Indonesia menghadapi situasi eksternal tersebut, perekonomian tahun 2019 tetap dapat tumbuh di atas 5% karena terjaganya permintaan domestik, konsumsi pemerintah, serta investasi.

Kinerja perekonomian yang terjaga serta pelaksanaan program pembangunan juga telah berhasil menurunkan tingkat pengangguran, mengurangi ketimpangan dan mempertahankan kesejahteraan masyarakat.

Melansir Kemenkeu.go.id, meskipun perekonomian dari sisi global tidak baik dan mempengaruhi ekonomi dalam negeri, namun perekonomian domestik tetap bisa menunjukkan resiliensi atau ketahanan dengan pertumbuhan masih di atas 5%.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global di banyak negara, APBN tahun 2019 didorong ekspansif dan countercyclical untuk menjalankan peran strategis dalam menjaga stabilitas makroekonomi, mempertahankan momentum pertumbuhan perekonomian domestik, dan mendorong laju kegiatan dunia usaha, serta tetap memberikan perlindungan kepada masyarakat.

“Kebijakan kita akan terus mendorong dan menjadi countercyclical yang efektif untuk menjaga momentum ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi kita, kebijakan fiskal tentu akan terus kita koordinasikan dengan kebijakan moneter bersama-sama untuk bisa menjaga perekonomian,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat melaporkan realisasi APBN 2019 di Aula Mezzanine Gedung Djuanda I, belum lama ini.

Dijelaskan Menkeu, realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.957,2 triliun atau 90,4% dari target APBN tahun 2019. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2018, realisasi pendapatan negara tahun 2019 tersebut tumbuh 0,7%.

Selanjutnya, realisasi belanja negara mencapai Rp2.310,2 triliun atau 93,9% dari target APBN tahun 2019, atau tumbuh 4,4% dari realisasinya di tahun 2018. 

Berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, defisit anggaran tahun 2019 mencapai Rp353 triliun (2,2% dari PDB) yang sedikit lebih lebar dibandingkan dengan target awal 1,84% dari PDB namun tetap dalam batas yang diamanatkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara.

“Kita berharap fundamental ekonomi 2019 yang tetap terjaga ini akan mendapatkan momentum yang lebih positif untuk masuk tahun 2020 dan tentu reformasi diharapkan akan makin meningkatkan confidence terhadap ekonomi Indonesia,” tutupnya.

BACA JUGA

Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek

Jhony

Masyarakat Karimun Optimis HMR Menang di Pilgub Kepri 2024

Indra Helmi

Mendagri Minta Kepala Daerah Kolaborasi dengan PWI

Jhony

Muhammad Rudi Bersyukur Pertumbuhan Ekonomi Batam Tahun 2023 Tertinggi Sentuh 7 Persen

Jhony

Petugas Pemilu Meninggal dan Kecelakaan Kerja Dapat Santunan BPJS Ketenagakerjaan

Jhony

Sukses Jalankan TJSL Berkelanjutan, Jasa Raharja Raih Dua Penghargaan Internasional di Ajang 11th Annual International Finance Awards 2023

Probatam