PROBATAM.CO, Batam – Soal infrastruktur, Walikota Batam H Muhammad Rudi (HMR) tak ingin tanggung-tanggung. Harus dibangun demi kebutuhan 100 tahun mendatang. Itulah mengapa jalan raya di Batam lebar-lebar.
Karena infrastruktur itu semakin diundur semakin mahal. Sehingga bila nanggung, maka akan kesulitan dan makan biaya mahal untuk pengembangan ke depannya.
Hal tersebut juga pernah disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Inilah yang saya sampaikan tadi. Jangan berpikir (bangun) jalan itu 12 meter. Bikin sekalian 60 meter. Begitu saudara bikin 12 meter, langsung diduduki (masyarakat),” ungkap Jokowi dalam sebuah pertemuan dengan para Gubernur.
Lalu untuk apa saja jalan lebar tersebut? Saat meresmikan Posyandu Nusa Indah di Batubesar Nongsa, Kamis (9/1/2020) pagi, Walikota Terbaik Nasional dalam bidang inovasi ini menjelaskan alasannya.
βPemerintah (Kota Batam) juga saat ini masih terus mengembangkan infrastuktur. Terutama
meningkatkan kapasitas jalan demi meminimalisir kemacetan,β ujarnya, sebagaimana dilansir katabatam.
Pada satu jalur jalan di Kota Batam, menurut HMR, akan dibangun dengan lima lajur. Di 3 lajur akan digunakan untuk kendaraan bermotor, 1 lajur untuk bus, dan 1 lajur sepeda.
Di samping itu, setiap titik pelebaran jalan juga akan disempurnakan dengan pedestrian atau tempat bagi pejalan kaki.
Lalu apa beda jalur dengan lajur? Jalur bisa diartikan sebagai bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan.
Kemudian lajur adalah bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan selain motor. (*/ktb)