PROBATAM.CO, Bukit Tinggi — Diawal tahun 2020 bunga raflesia jenis Tuaan-mudae yang berada Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, mekar dengan ukuran terbesar di dunia yang mengalahkan rekor bunga raflesia jenis Tuaan-mudae di Marambuang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Batat pada 2017.
Berdasar catatan di Marambuang bunga raflesia memiliki diameter 107 centimeter. Setelah diukur ternyata tumbuhan langka ‘Puspa Sumatera’ yaitu bunga Raflesia Tuaan-mudae di Kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, memiliki ukuran 111 centimeter.
“Luar biasa! bunga Raflesia Tuaan-mudae tumbuh mekar dengan sempurna di sini, ini rahmat dari Allah SWT,” tutur Nasrul Abit, Wakil Gubernur Sumatera Barat.
Mendengar informasi adanya bunga langka Raflesia Tuaan-mudae tumbuh mekar di Kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau.
Orang nomor dua di Provinsi Sumbar ini mengunjungi tempat tumbuhan langka ‘Puspa Sumatera’ tersebut, hari ini, Kamis (02/01/20).
Lokasi persisnya berada Marambuang Kenagarian Baringin, Kecamatan Palembayan. Dengan menempuh jarak kurang lebih satu kilo (20 menit).
Nasrul Abit menyelusuri jalan setapak mendaki disertai jalan yang licin dan curam. Tidak mengurangi semangat Wagub Sumbar itu untuk melihat bunga Raflesia tersebut.
Nasrul Abit menghimbau warga setempat menjaga bunga itu secara bersama-sama dan tidak merusak bunga langka itu. Karena bunga Raflesia termasuk tanaman yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
“Kabupaten Agam termasuk daerah habitat dari bunga langka tersebut dan untuk itu saya menghimbau warga bisa menjaga bersama-sama, karena ini bunga langka,” tuturnya.
Selanjutnya Wagub Nasrul Abit menyampaikan, bahwa habitat rafflesia di Kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau diharapkan mampu menggerakkan wisata setempat. Apalagi lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk, memudahkan pengunjung untuk mengakses lokasi tersebut.
“Bagi masyarakat yang ingin berkunjung harus didampingi petugas dari BKSDA, untuk menjaga kelestarian bunga langka tersebut dan menjaga keselamatan pengunjung, karena jalannya setapak dan mendaki dan curam,” ujar Nasrul Abit.
Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra sebelumnya telah berkomunikasi dengan ahli bunga bangkai dari Universitas Bengkulu untuk memastikan jenisnya.
“Bunga Raflisia Tuaan-mudae kali keduanya mekar di sini. Dulunya pernah mekar disini sudah diuji kebenaranya oleh BKSDA pusat dan diukur diameternya 107 cm terbesar di dunia dan satu-satunya di Indonesia. Namun untuk kali ini yang kedua di lokasi yang sama diameternya 111 cm mengalahkan rekor lama,” ungkapnya.
Selain itu, Ade Putra mengatakan, hutan cagar alam Maninjau sangat kaya dengan satwa dan beragam jenis-jenis tanaman dan tumbuhan. Namun keberadaan Bunga Raflesia di lokasi ini tidak disangka sama sekali. Diperkirakan, dalam satu pekan sampai dengan bulan depan, akan ada 5 knop yang akan mekar lagi.
“Di Sumatera Barat populasi bunga raflesia ada 14 daerah, sementara untuk Kabupaten Agam terdapat 13 titik bunga raflesia yang sebagian besar terdapat di daerah sekeliling Danau Maninjau,” ungkapnya.
Mengenai pengunjung yang ingin melihat bunga langka ini, pihak BKSDA telah membuat jalan setapak untuk mempermudah akses menuju lokasi bunga raflesia tersebut.
“Sampai saat sekarang sudah 400 orang yang mengunjungi bunga raflesia jenis Tuaan-mudae ini. Kami siap memandu pengunjung untuk keselamatannya,” jelasnya. (int)
rivone.com