PROBATAM.CO, Batam – Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam, Iyus Rusmana mengatakan proyek Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) hingga bulan ini sudah mencapai 78,2 persen.
“Kita targetkan proyek akan selesai Februari 2020. IPAL di Bengkong Sadai dibangun di atas lahan sekitar tujuh hektare,” kata Iyus, di gedung Bida Marketing, BP Batam, Selasa (31/12).
Dijelaskannya, proyek IPAL dikerjakan oleh Hansol EME dengan konsultannya Sunjin, keduanya berasal dari Korea Selatan.
“Proyek ini dibiayai dari dana dukungan Korea Selatan melalui pinjaman lunak (soft loan) Economic Development Coorperation Fund (EDCF) sebesar 43 juta dolar US,”ujarnya.
Menurut Iyus, proyek pengembangan IPAL dilakukan sebagai salah satu solusi dalam mengantisipasi krisis air bersih, yang mungkin dapat terjadi di Batam yang tidak memiliki sumber daya air (SDA).
“Proyek IPAL ini juga kita lakukan, karena Batam tidak punya kemampuan dalam mengolah limbah rumah tangga. Terutama untuk mandi, cuci, kakus,”ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, IPAL di Bengkong Sadai berkapasitas 20.000 meter kubik per hari atau 230 liter per detik. Mampu menghasilkan kompos sebanyak 18 kubik per hari. (arf)