PROBATAM.CO, Yogyakarta – Mahasiswa Anambas Yogyakarta masih menunggu bantuan pengadaan asrama dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) guna menunjang pendidikan bangku kuliah mereka disana.
Belum adanya asrama tentunya menjadi kendala terbesar mahasiswa Anambas di Yogyakarta dalam mengoptimalkan perannya berpartisipasi untuk kemajuan daerah khususnya KKA.
“Terakhir kali mahasiswa Anambas di Yogyakarta memiliki asrama stop pada 28 Desember 2018 yang lalu, itupun dengan status rumah kontrakan sebagai tempat tinggal dan juga sebagai tempat berkreatifitas di yogyakarta,” ujar Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa KKA (KPMKKA-Y), Garda Putra Megantara, Selasa (24/12).
Pada saat itu Garda yang didampingi Hindra Rivana sebagai Wakil Ketua Umum KPMKKA-Y sedang membentuk forum diskusi bersama anggota dan pengurus guna mencari solusi untuk terwujudnya asrama mahasiswa Anambas di Yogyakarta.
Menurut Hindra, dengan status sebagai mahasiswa mereka hanya memiliki sumbangsih tenaga dan pikiran dalam membantu memajukan daerah Anambas.
Namun saat ini, Mahasiswa memerlukan bantuan dari Pemerintah Daerah setempat dalam mengembangkan ide dan inovasi untuk memajukan daerah, salah satunya dengan cara pengadaan asrama Anambas di Yogyakarta.
Asrama mahasiswa ini berguna untuk mempermudah menjalankan organisasi kemahasiswaan daerah yang memiliki kesekretariatan dan langkah dalam melakukan aktifitas memperkenalkan daerah baik itu dari seni, budaya, kuliner, olahraga dan lain sebagainya.
“Untuk itu saya selaku wakil ketua KPMKKA-Y berharap pemerintah bisa mengupayakan apa yang menjadi permohonan kami guna mengoptimalkan peran mahasiswa dalam membantu pembangunan daerah, dan semoga apa yang menjadi permohonan kami bisa diusahakan dan terealisasikan,” pintanya.
Diketahui, mahasiswa dan mahasiswi Anambas yang berada di Yogyakarta berkisar 120 orang. Asrama kemungkinan tidak dapat menghimpun seluruhnya, tetapi dengan adanya asrama dapat membantu mahasiswa dalam proses perkuliahan, menampung dan membantu calon mahasiswa baru guna mencari kampus di Yogyakarta, bersilaturahmi antar mahasiswa, dan juga kesekretariatan dalam berorganisasi.
Adapun yang menjadi kendala dalam pengadaan asrama mahasiswa Anambas menurut Wakil Bupati KKA, Wan Zuhendra dalam sambutannya di acara pelantikan pengurus KPMKKA-Y mengatakan ada aturan yang mengatur dan harus diikuti, salah satunya Permendagri tentang Dana Bansos dan Hibah.
Menurut Garda, aturan ini tentu menjadi permasalahan seluruh organisasi kedaerahan, terkhusus di lingkaran organisasi mahasiswa Kepri di Yogyakarta.
Namun, dari 7 organisasi Kota/Kabupaten di Provinsi Kepri Yogyakarta, hanya mahasiswa Anambas yang tidak memiliki asrama sekaligus sekretariat di Yogyakarta.
“Oleh karena itu kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan kebijakan dalam problem ini untuk merealisasikan asrama kami disini, baik itu sewa rumah untuk asrama putra dan putri ataupun pembelian rumah bertipe kost sebagai asrama putra permanen, sebagaimana yang telah kami ajukan,” kata Garda. (r/edy)