PROBATAM.CO, Anambas – Banjir merendam sejumlah lokasi di Desa Ulu Maras, Kabupaten Kepulauan Anambas, Minggu (22/12), kemarin.
Hingga Minggu malam, sebagian rumah warga di RT 01, 02, 03, 06 dan 07 digenangi air setinggi dada orang dewasa.
Menurut Ketua RT 03 Desa Ulu Maras, Arpiandi, air mulai naik pada pagi hari hingga menjelang sore. Seluruh warga diminta untuk waspada.
“Jika pada malam hari hujan turun warga segera mengungsi ke titik lokasi pengungsian,” kata dia.
Arpiandi menyebut belum dapat mengetahui berapa jumlah kerugian materi karena peristiwa ini.
Kata dia, warga khawatir banjir ini menimbulkan bahaya lainnya seperti kemunculan buaya masuk ke rumah mereka.
“Terus terang kami sangat khawatir dengan banjir ini, karena bisa saja buaya masuk ke pemukiman kami,” ucapnya.
Bencana banjir ini sebelumnya memang telah dikhawatirkan warga terjadi. Apalagi, dalam sepekan terakhir curah hujan tinggi melanda desa tersebut.
Suryawan (35) warga setempat mengatakan hujan yang tidak kunjung reda mengakibatkan debit air bertambah.
“Hingga akhirnya merendam pemukiman warga sekitar,” katanya.
Tokoh pemuda Anambas, Dedy Syahputra angkat bicara soal banjir ini. Menurut dia, terjadi lagi banjir menandakan Anambas belum sepenuhnya tertata dengan baik.
“Ini menandakan bahwa Anambas butuh perubahan. Anambas butuh pemimpin yang peduli dan respon terhadap kondisi masyarakat,” kata dia.
Hal yang sama bahkan juga pernah diungkapkan oleh Anggota DPRD Anambas dari daerah pemilihan (Dapil) Jemaja, Ayub.
Kata dia, hingga saat ini pemerintah daerah belum memberikan perhatian lebih terhadap upaya penanggulangan banjir.
Menurutnya, Pemkab Anambas harus rutin melakukan normalisasi sungai dari Dapit sampai ke Kuala Maras dan beberapa sungai besar lainnya.
“Karena penyebab utama banjir Ulu Maras adalah luapan air sungai yang berada di wilayah sekitar,” ungkap Politis PPP itu.
Ayub juga menyebut kalau program normalisasi sungai di wilayah itu tidak diteruskan hingga ke muara sungai. Seperti normalisasi sungai dari air Terjun Neraja ke sungai besar yang mengarah ke Kuala Maras.
“Kalau memang pemerintah serius dalam hal ini untuk mengatasi banjir, mudah dan bisa saja, silahkan lakukan normalisaai sungai dari Dapit sampai ke Kuala Maras, seperti pelebaran atau dikeruk atau istilahnya pendalaman alur sungai,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, pada tahun 2013 yang lalu, Pemkab Anambas melakukan program normalisasi sungai Air Terjun Naraja sepanjang 1 kilometer yang langsung dipasang batu miring.
“Namun hari ini sungai itu sudah semak, pemeliharaan buat normalisasi sungai aja tak ada lagi,” katanya. (edy)