PROBATAM.CO, Bintan – Sebanyak enam ton beras disalurkan guna meringankan beban korban bencana air bah dan tanah longsor yang terjadi di Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Penyaluran bantuan ini dilakukan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan, Selasa (10/12).
Kepala BPBD Bintan, Naharuddin mengatakan, beras untuk bantuan bencana banjir itu sebelumnya sudah diterima dari Pemprov Kepri sebanyak dua lori dan dari Pemkab Bintan sebanyak tiga lori.
“Hari ini ditambah lagi lima ton, total semuanya sekitar enam ton, untuk tanggap darurat setelah bencana, bantuan ini kita rasa sudah cukup,” kata Naharuddin melalui telepon.
Dikatakannya, saat ini beras dimuat ke kapal yang akan berangkat ke Tambelan, namun dikarenakan cuaca yang kurang mendukung pihaknya mengaku tidak tahu apakah kapal akan langsung berangkat atau tidak.
“Hari ini semua bantuan sudah muat ke kapal, jika nanti masih ada maka pengirimannya menyusul,” sebutnya.
Selain beras, juga ada bantuan lainnya seperti mie instan, perlengkapan sekolah, perlengkapan bayi, selimut, matras atau tikar, alat masak bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi dan Kabupaten Bintan.
“Namun yang paling banyak disalurkan adalah beras dan selimut sekitar 400-500 helai,” paparnya.
Jika tidak ada halangan, kata Naharuddin, besok beras bantuan dan perlengkapan itu harusnya sudah sampai ke Tambelan, dan pembagiannya pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2019 mendatang.
Ditanyai kapan bantuan itu tiba di Tambelan, Naharuddin mengaku jika tidak ada halangan diperkirakan sekitar pukul 14.00 WIB, besok, Rabu 11 November 2019.
“Kalau gak ada perubahan, jam 14.00 WIB bertolak ke Tambelan dari Tanjungpinang dan sampai pukul 14.00 WIB esok harinya, tapi kalau ada perubahan, kemungkinan molor,” ungkapnya.
Sebelum dibagikan, lanjutnya bantuan tersebut akan kembali dihitung terlebih dahulu agar berapa orang yang membutuhkan bantuan tersebut bisa tersalurkan dengan merata.
“Saat ini datanya masih berubah-ubah, awalnya 75 KK dan berubah menjadi 151 KK, yang awalnya 342 jiwa menjadi 470 jiwa,” katanya.
Untuk informasi kepada masyarakat yang masih ingin menyalurkan bantuan, pihaknya masih menerima, dirinya berharap dengan bantuan itu bisa meringankan beban para korban air bah dan longsor di Tambelan.
“Tujuan kita memang untuk meringankan bukan untuk mencukupi,” imbuhnya.
Kemudian seperti kerusakan rumah warga nantinya juga akan ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Selain itu kondisi terkini terkait bencana banjir di Tambelan, dijelaskan Naharuddin dari laporan yang ia terima sudah membaik, walaupun pada hari Sabtu 7 Desember 2019 ada banjir kecil tapi tidak berdampak buruk pada masyarakat. (hai)