Bupati Kuansing H. Mursini berphoto bersama dengan narasumber serta peserta sosialisasi di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Rabu (13/11). foto : probatam/hms

Bupati Mursini Dukung Sepenuh Hati Program GOLD ISMIA Demi Kesejahteraan Masyarakat

PROBATAM.CO, Teluk Kuantan – Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, baru saja menggelar sosialisasi bersama Program Pembangunan PBB atau United Nations Development Programme (UNDP) bekerja sama dengan KLHK, BPPT dan KESDM.

Sosialisasi sebuah proyek untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi penggunaan merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK)/GOLD ISMIA.

GOLD ISMIA adalah program Global Environment Facility – Global Opportunities for the Long-term Development in the ASGM Sector (GEF-GOLD) yang dilaksanakan di delapan negara termasuk Indonesia secara bersamaan (Indonesia, Burkina Faso, Colombia, Guyana, Kenya, Mongolia, Peru dan Filipina).

Proyek lima tahun ini akan mendukung komunitas penambang rakyat di 6 daerah di Indonesia di antaranya Kuantan Singingi, Kulon Progo, Lombok Barat, Halmahera Selatan, Gorontalo Utara dan Minahasa Utara.

Enam proyek Gold Ismia UNDP di Indonesia termasuk kabupaten Kuansing. foto: probatam/hms

Proyek ini juga akan mendukung dalam menyusun kebijakan atau kerangka kerja peraturan untuk membatasi penggunaan merkuri, meningkatkan akses komunitas penambang terhadap pembiayaan pengadaan teknologi pemrosesan bebas merkuri melalui bimbingan teknologi.

“Kita ucapkan terima kasih kepada UNDP, BPPT, KLHK dan KESDM yang telah menetapkan Kabupaten Kuantan Singingi khususnya di Desa Logas dan Logas Hilir sebagai Lokasi Proyek GOLD ISMIA yg dibiayai oleh UNDP,” kata Bupati Kuansing H. Mursini, usai kegiatan di Hotel Pangeran, Pekanbaru, kemarin.

Mursini penuh keyakinan dan berharap hal ini, kiranya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para penambang skala kecil. Secara teknologi pengolahan tambang (emas) yang akan dibantu oleh BPPT nantinya.

“Kita akan dukung dengan sepenuh hati Program GOLD ISMIA yang akan berlansung 5 tahun kedepan ini (2019-2023). Kita juga berharap kepada UNDP mengingat terbatasnya APBD Kuansing kiranya dapat membantu dalam program yang lain yang dapat mensejahterakan masyarakat,” pungkas Mursini. (r/iin)