Usulan KEK Batam Strategi Majukan Pariwisata Kepri

PROBATAM.CO, Batam – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meresmikan kick-off pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Batam saat melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (16/10) siang.

Pada kesempatan itu, Menpar Arief juga menyatakan bahwa peresmian ini merupakan langkah yang tepat dalam mengembangkan wisata di Kepri.

“Menjadikan Batam sebagai KEK pariwisata merupakan langkah yang cerdas untuk mempercepat pertumbuhan wisata dan ekonomi Kepri,” kata dia.

Usulan KEK Pariwisata Batam sendiri menurutnya berasal dari PT. Pulau Bintang Mas. Rencananya kawasan yang masuk dalam KEK pariwisata ini adalah Pulau Pengalap dengan luas mencapai 586 hektar.

Di pulau itu, ia melanjutkan, kini telah berdiri Resort Kepri Coral yang merupakan salah satu destinasi wisata bahari terbaru di sebelah selatan pulau Batam.

Menurut pemilik PT Pulau Bintang Emas Harmanto Tan, rencana pembangunan sesuai masterplan adalah hotel berbintang, residensial, villa, dan ruang terbuka hijau dengan jangka waktu pembangunan selama 20 tahun dengan investasi mencapai Rp11 triliun, serta penyerapan tenaga kerja sekitar 10 ribu orang.

“Bila rencana ini berjalan lancar, kami optimis bisa mendatangkan 300 hingga 500 ribu wisman ke Kepri Coral setiap tahunnya,” kata Harmanto.

Sebagai top 3 Destinasi Wisata Nasional dengan jumlah kunjungan wisman mencapai 2,6 juta pada 2018, Menpar Arief mendukung penuh terbentuknya KEK pariwisata Batam.

Menurutnya, dengan penerapan KEK, akan ada sejumlah kebijakan positif yang bisa mendorong pertumbuhan pariwisata serta iklim investasi di Kepri.

“Tantangan paling besar di negara berkembang ada pada perizinan, untuk menyiasatinya dibuatlah KEK. Lewat program ini, kita bisa melakukan deregulasi agar menarik semakin banyak investor,” kata Arief menambahkan.

Ia melanjutkan, selain deregulasi, implikasi KEK juga berpengaruh pada dukungan pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar bagi daerah, serta tersedianya layanan terkait insentif fiskal dan non fiskal bagi para pengusaha.

Dukungan ini tercermin pada proses pengurusan KEK pariwisata Batam dengan bukti segera ditindaklanjutinya dokumen persyaratan KEK.

Ia juga mencontohkan KEK Likupang yang selesai dalam waktu 6 bulan karena CEO Commitment yang kuat.

“Untuk urusan administratif bisa diselesaikan dalam waktu 3 bulan, sehingga pada Januari 2020 kita sudah punya KEK Pariwisata di Batam,” katanya.

Harapan serupa juga disampaikan Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto. Menurutnya, Kepri memiliki banyak destinasi wisata potensial yang belum dioptimalkan.

“Di Kepri banyak destinasi pariwisata yang belum tersentuh, mudah-mudahan akan ada daerah lain yang mengikuti jejak Kepri Coral menjadi KEK Pariwisata,” kata dia.

Di sisi lain, Menpar juga mengingatkan pentingnya suatu destinasi wisata memiliki atraksi unggulan untuk menarik minat wisman.

“Untuk Kepri, saya mengusulkan sport tourism sebagai atraksi unggulan,” usulnya.

Ia juga menyarankan pemerintah provinsi untuk menjadikan Singapura dan Malaysia sebagai tourism hub untuk menggaet lebih banyak wisman ke Tanah Air.

“Pemerintah Daerah Kepri bisa mempertimbangkan untuk menempatkan country manager di Singapura dan Malaysia, sehingga bisa menjaring wisman yang berkunjung ke sana dan mengarahkannya ke Kepri,” kata Menpar. (hai)

BACA JUGA

BP Batam Dorong Sinergi Majukan Batam Melalui Pameran Lukisan Pembangunan

Jhony

Tingkatkan Pelayanan PLKK, BPJamsostek Batam Sekupang Kumpulkan Puluhan Rumah Sakit dan Klinik

Jhony

Hari Pelanggan Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Beri Kemudahan Layanan

Jhony

BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Lakukan Monev Agen PERISAI

Jhony

Melakukan Pembinaan, Sosialiasi dan Update Informasi Terbaru, BPJS Ketenagakerjaan Lakukan Sharing Session

Probatam

BPJAMSOSTEK Batam Sekupang Bagikan Sembako Ke Panti Asuhan

Jhony