PROBATAM.CO, Batam – Polisi menetapkan Dodi (27) pelaku penikaman balita yang merupakan keponakannya sendiri di Batu Besar, Nongsa, Batam, sebagai tersangka.
Penetapan status Dodi ini sebagai tersangka penikaman yang menyebabkan korban meninggal dunia setelah dilakukan gelar perkara di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).
“Mengacu ke Undang-undang yang berlaku, bahwa itu menghilangkan nyawa seseorang. Walaupun keluarga korban tidak membuat laporan, dari pihak kepolisian akan tetap melanjutkan prosesnya untuk diperiksa,” kata Kapolsek Nongsa Kompol Albert Perwira Sihite, Senin (7/10).
Sihite menyebut keluarga korban saat ini masih dalam keadaan berduka. Keluarga korban menjawab terserah pihak kepolisian pada saat ditanyakan tentang laporan polisinya.
“Keluarga korban menjawab terserah pihak kepolisian,” kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan psikolog di Tanjungpinang guna memeriksa masalah kejiwaan tersangka.
Namun demikian, sambung Sihite, saat ini tersangka belum bisa diperiksa karena masih menjalani perawatan instensif di rumah sakit.
Polisi kata Sihite juga masih mendalami motif pelaku yang tega berbuat demikian kepada keponakannya sendiri. Akan tetapi, statusnya sebagai tersangka sudah ditetapkan.
“Untuk motifnya masih didalami, cuma sudah kita tetapkan menjadi tersangka,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dodi Pance (27) warga Kampung Teluk Bakau, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, tega menikam anak berusia 2,5 tahun yang merupakan keponakannya sendiri.
Balita perempuan berinisial S ini harus mendapat perawatan intensif di RS Sudarsono Darmosoewito Kabil usai mendapati 3 kali tusukan.
Parahnya lagi, usai menikam keponakannya sebanyak 3 kali di bagian perut menggunakan pisau, pelaku juga mencoba bunuh diri dengan menikam dirinya sendiri. (ani)