PROBATAM.CO, Anambas – Festival pesona seni dan budaya Melayu ke-III Anambas di gedung BPMS Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, resmi ditutup oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra, Jumat (27/9) malam.
Pada kesempatan itu Wan Zuhendra bersyukur karena pagelaran seni dan budaya ini sudah bisa terlaksana dengan lancar dan penuh rasa kebersamaan. Ia juga berterimakasih kepada Premier Oil yang sudah 3 kali melaksanakannya.
“Kami berharap kepada Premier Oil agar bersama-sama menjaga seni dan budaya kita dengan melaksanakan kegiatan festival seperti ini,” kata Wan.
Adapun beragam kegiatan yang dilaksanakan dari awal festival ini dimulai yakni pada 22 September 2019, terdiri dari lagu Melayu, lomba puisi dan pantun.
“Pesertanya dari pelajar SLTP dan sanggar, jumlahnya 14 orang. Ada juga dari kelompok pantun dan puisi yang masing-masing pesertanya sebanyak 25 orang,” kata Panitia Pelaksana, Syamsir Arif.
Ditempat yang sama, pihak dari perusahaan Premier Oil mengucapkan terimakasih atas terlaksananya festival ini dengan lancar dan sukses.
“Kami dari Premier Oil juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Bupati dan panitia atas dukungannya sehingga festival ini terlaksana dengan baik,” kata Manager Premier Oil, Awalus Sadeg.
Ia sedikit bercerita tentang awal kehadiran perusahaannya itu di Tanah Air. Kata dia, Premier Oil beroperasi di Indonesia tahun 1996. Fasilitasnya terletak di utara Kabupaten Kepulauan Anambas yang disebut dengan laut Natuna Blok A.
Sampai saat ini Premier Oil selalu berkomitmen pada investasi masyarakat. Adapun progam pertama di tahun 1999 yaitu membangun sekolah taman kanak-kanak (TK) Anoa yang terletak di Desa Paylaman.
“Pada tahun 2015 kami melaksanakan konservasi penyu dan penanaman bakau di temburun,” katanya menambahkan.
Menurut dia, Anambas yang memiliki seni Melayu perlu dijaga dan dilestarikan agar tak terkontaminasi dengan budaya asing. Apalagi minat anak-anak sangat tinggi akan seni.
“Sehingga hal tersebut dapat dikembangkan menjadi daya tarik di tingkat nasional, maupun internasional,” kata dia.
Penutupan festival ini dihadiri ratusan masyarakat setempat dan para pejabat pemerintahan daerah Anambas. (edy)