Polresta Barelang Amankan 47 WNA Diduga Lakukan Praktek Penipuan dan Pemerasan

PROBATAM.CO, Batam – Sebanyak 47 orang WNA asal Tiongkok dan Taiwan diamankan oleh Polresta Barelang, pelaku diduga telah melakukan praktek Penipuan dan Pemerasan terhadap WN Tiongkok yang berada dinegaranya RRC.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Drs. S. Erlangga saat Konferensi Pers di Polresta Barelang Jumat siang (20/9), didampingi Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo S.IK., M.H, Wakapolresta Barelang, Pasi Intel Imigrasi Batam, Kasat Reskrim Polresta Barelang dan Kasat Intel Polresta Barelang.

Erlangga mengatakan, para pelaku diamanakan di dua tempat berbeda, lokasi pertama sebanyak 31 pelaku diamankan berada di Ruko Taman Niaga Mas Sukajadi dan lokasi kedua di Ruko Grand Orchid diamankan 16 orang pelaku yang baru tiba diruko tersebut.

“Pelaku datang secara bertahap semenjak bulan Mei yang lalu,” kata Erlangga, Jumat (20/9).

Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo menambahkan, pada 18 September 2019 Satreskrim Polresta Barelang bekerjasama dengan Sat Intelkam Polresta Barelang berhasil mengamankan 47 WNA.

“Terdiri dari 18 Warga Negara Tiongkok dan 2 orang diantaranya adalah wanita dan 29 orang lagi merupakan Warga Negara Taiwan dan 2 orang diantaranya wanita,” ujar Prasetyo.

Dijelaskan, para pelaku melakukan kegiatan Penipuan dan Pemerasan terhadap warga Negara Tiongkok yang berada di RRC dengan menggunakan jaringan Internet.

“Modus yang dilakukan adalah berpura-pura sebagai petugas yang berwenang seperti mengaku sebagai Polisi Republik Of China dan menghubungi korbannya bahwa ada keluarganya atau yang bersangkutan ada masalah hukum dan diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke Rekening pelaku yang berada disebuah Bank yang ada di China,” terangnya.

Bahwa dalam menjalankan aksinya, sambung dia ada seorang aktor Intelektual yakni Inisial MK berada di China, yang memerintahkan satu pelaku yang berada di Batam dengan Inisial Y alias AL untuk menerima orang China yang dikirim tersebut yang masuk melalui Jakarta.

“Disamping itu tugas lain dari Y alias AL sendiri adalah mengawasi dan melatih mereka untuk memainkan peran sebagai Petugas Kepolisian China dalam menjalankan aksi penipuan dan pemerasan,” ungkapnya.

Barang Bukti yang diamankan adalah 7 (tujuh) Unit Laptop, 76 (tujuh puluh enam) Unit Handphone, Bundelan berisi data nama calon korban dalam tulisan bahasa Mandarin dan Seragam Polisi Republik China.

“Polresta Barelang Polda Kepri telah melakukan kerjasama dengan Pihak Kepolisian Taiwan dan Pihak Imigrasi untuk melakukan pendalaman lebih lanjut dan pemeriksaan Dokumen,” beber orang nomor satu di Polresta Barelang. (r/iin)