Ilustrasi Pelabuhan (Foto: Okezone)

Impor Mei 2019 Turun 17% Jadi USD14,5 Miliar

PROBATAM.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data impor bulan Mei 2019 mencapai USD14,53 miliar. Laju impor mengalami penurunan 5,62% bila dibandingkan dengan April 2019 yang sebesar USD15,4 miliar.

Sementara bila dibandingkan dengan realisasi impor pada Mei 2018 yang sebesar USD17,66 miliar, maka terjadi penurunan sebesar 17,71%.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, penurunan dari laju impor ini didorong terjadinya penurunan impor pada migas maupun non migas. Di mana sektor migas turun sebesar 6,41%, yakni dari USD2,24 miliar pada April 2019 menjadi USD2,09 miliar pada Mei 2019. Lalu impor non migas menjadi sebesar USD12,44 miliar dari USD13,16 miliar dari April 2019.

“Jadi baik impor migas maupun non migas mengalami penurunan, sehingga impor pada Mei 2019 menjadi USD1453 miliar,” ujar dia dalam konferensi pers di Gedung Pusat BPS, Jakarta, Jumat (24/6/2019).

Melansir okezone.com, pria yang akrab disapa Kecuk tersebut menyatakan, pada komoditas non migas yang mengalami penurunan impor terendah adalah mesin dan peralatan listrik sebesar USD158,5 juta, besi dan baja USD109,5 juta, mesin/pesawat mekanik USD85,1 juta, plastik dan barang dari plastik USD75,6 juta, serta perhiasan/permata USD58,1 juta.

Sedangkan komoditas yang mengalami peningkatan impor tertinggi yakni sayuran sebesar USD63,6 juta, bijih, kerak, dan abu logam USD66 juta, ampas/sisa industri makanan USD58,4 juta, kapal laut dna bangunan terapung USD31,5 juta, serta kayu, barang dari kayu USD25,3 juta.

“Untuk kelompok sayuran, itu mencakup juga bawang putih. Memang bawnag putih ada peningkatan impor di Mei 2019 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan itu berasal dari China,” jelasnya.

Adapun secara sepanjang Januari-Mei 2019 kinerja impor Indonesia tercatat mencapai USD70,60 miliar. Realisasi ini lebih rendah 9,23% dari periode Januari-Mei 2018 yang sebesar USD77,78 miliar.

(*)