Ilustrasi karyawan menghitung mata uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing. (Photo: Antara/Sigid Kurniawan)

Indeks Dolar AS Terus Melonjak, Rupiah Makin Terkapar di Rp14.600

Buruknya kinerja inflasi serta neraca dagang secara mengejutkan telah membuat Rupiah semakin ambruk hingga sempat mencetak titik terlemahnya di kisaran Rp14.600-an.

PROBATAM.CO – Seiring dengan memanasnya sentimen dagang, gerak indeks Dolar AS terpantau masih terus menguat dalam menutup sesi perdagangan pekan ini, Jumat (17/5). Indeks Dolar kini telah kembali berada di atas kisaran 98-an setelah terhenti di posisi 98,0.

Sebagaimana dilansir Bizlaw.id sebelumnya, sentimen dari tensi dagang yang masih menjadi perhatian utama investor untuk mempertahankan tingginya posisi indeks Dolar.

Namun sejumlah laporan juga menyebutkan, serangkaian sentimen tambahan yang kali ini hadir untuk menghantarkan indeks Dolar bertahan di level tingginya. Sentimen pertama datang dari keprihatinan di Eropa di mana Italia yang di ambang kontestasi politik dan Jerman yang masih membukukan kinerja perekonomian yang kurang menguntungkan.

Sentimen lain juga datang dari proses Brexit yang masih juga penuh tarik ulur hingga turut menjatuhkan nilai tkar mata uang Pounsdsterling.

Jatuhnya nilai tukar Poundsterling dan Euro akhirnya secara tak terhindarkan semakin mengangkat posisi indeks Dolar AS. Pada bagian lainnya, gerak nilai tukar mata uang Yen dan Dolar Kanada juga turut terseret melemah dalam menutup sesi perdagangan akhir pekan ini.

Gerak balik menguat kembali indeks Dolar AS dengan demikian mendapatkan sokongan dari runtuhnya seluruh mata uang utama dunia.

Sebagaimana dimuat dalam ulasan sebelumnya, semakin meningginya posisi indeks Dolar akan selalu menjadi kekhawatiran yang serius bagi prospek mata uang Asia termasuk Rupiah. Untuk dicatat, posisi nilai tuklar mata uang Rupiah yang telah terjebak dalam tren pelemahan jangka menengah sejak beberapa pekan terakhir dan hingga kini terlihat masih solid.

Gerak naik lebih lanjut indeks Dolar AS kali ini, sekaligus mengkonfirmasi posisi teknikal Rupiah yang masih berada dalam tren pelemahan yang solid. Gerak melemah Rupiah lebih lanjut di sepanjang sesi perdagangan ke depan dengan demikian sangat besar peluangnya. Terkhusus pada sesi perdagangan dua pekan terakhir, gerak melemah Rupiah mendapatkan sokongan sentimen dari eksternal dan sentimen domestik.

Buruknya kinerja inflasi serta neraca dagang secara mengejutkan telah membuat Rupiah semakin ambrol hingga sempat mencetak titik terlemahnya di kisaran Rp14.600-an.

Pada sesi perdagangan pekan depan, sentimen global diyakini masih bertahan muram akibat tensi dagang yang masih akan terus menciptakan kepanikan baru di pasar global. Rupiah dengan demikian dalam keadaan waspada menatap sesi perdagangan pekan depan.

Baca artikel terkait ulasan Indek Dolar AS terhadap Rupiah di Bizlaw.id

BACA JUGA

Probatam

Jumlah Pembayaran Klaim Meningkat dari Tahun 2022, BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Pastikan Ketahanan Dana Tetap Aman

HDM Fayyadh

Hingga Pelosok Tanah Air, Tri Kembali Gelar Turnamen H3RO Esport 4.0

HDM Fayyadh

Pendapatan Indosat Berhasil Tumbuh 9,9 persen Menjadi Rp11,9 Miliar pada Kuartal I 2023

HDM Fayyadh

1.444 Marbot se-Indonesia Terima Donasi Ramadan dari Indosat dan Pelanggannya

HDM Fayyadh

BPJAMSOSTEK Batam Nagoya Lakukan Pembinaan PLKK se-Batam Guna Tingkatkan Kualitas Pelayanan

HDM Fayyadh