Ismail melaju ke DPRD Sulsel sebagai caleg dari PKS di Dapil 7 Sulsel (Photo : istimewa)

Kisah Penjual Es Teler Lolos Jadi Legislator

PROBATAM.CO – Anggapan pemilu harus mengeluarkan uang banyak dibantahkan oleh Ismail Bachtiar (26). Calon anggota legislatif asal Sulawesi Selatan ini diprediksi duduk di DPRD Sulsel tanpa membutuhkan uang banyak, baliho, atau pun spanduk.

Ismail melaju ke DPRD Sulsel sebagai caleg dari PKS di Dapil 7 Sulsel. Dia mengaku, selama kampanye dia tak menggunakan baliho dan spanduk seperti yang dilakukan caleg pada umumnya.

“Alhamdulillah saya raih 16 ribu suara lebih tanpa melakukan kampanye lewat baliho dan spanduk,” kata Ismail dikutip dari Bizlaw.id

Ismail adalah anak dari seorang pensiunan satpam pabrik gula di Bone yang kisah hidupnya layak menginspirasi banyak orang. Usianya baru 26 tahun. Ia pernah mendapat beasiswa pelajar miskin berprestasi dari Universitas. Sembari kuliah, ia juga sempat es untuk menghidupi kesehariannya.

Lulus dari bangku kuliah, Ismail memutuskan terjun ke dunia politik. Dia memilih PKS sebagai kendaraan politiknya.

Dari jualan es teler itu, Ismail kini menjelma sebagai pengusaha muda dan bahkan memberangkatkan penghapal Alquran naik haji. Dia lalu mendirikan Rektor Institute yang merupakan lembaga pendidikan formal berbasis Syariah dan meraih banyak penghargaan.

Untuk melaju sebagai anggota DPRD, Ismail menggunakan model kampanye yang diberi nama politik aksi nyata. Yakni dengan mengendorse program-program sosial yang ada di masyarakat.

“Jadi titik-titik yang kita kunjungi ini kita banyak melakukan kegiatan sosial, tidak ada sedikit pun untuk money politics,” kata dia.

Beberapa contoh kegiatan yang dilakukannya adalah pemberdayaan anak muda dan wiraswasta dan dinamakan ‘Agen Kebaikan’.

Kiprah Ismail ini pun menarik perhatian calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

“Ini dia Ismail Bachtiar, caleg milenial Sulawesi Selatan ini meraih 16 ribu suara tanpa menyebarkan baliho, apalagi menyogok dengan macam ‘serangan fajar’,” kata Sandi.

Sandi bercerita, Ismail mempunyai sekolah (penghafal Alquran) di Makassar dan pendiri Rektor Institute untuk memberangkatkan pelajar Indonesia menimba ilmu di luar negeri. “Keren,” kata Sandi.

“Berkat kepintaran dalam akademis dan kecerdasannya melihat peluang usaha, ia berhasil membuat agency kursus private yang dinamakan Rektor Institute,” cerita Sandi.

Ismail juga mendirikan perusahaan minyak, air minum kemasan untuk keluarga, dan membuat gerakan membantu Masjid. Ia sudah membuka lapangan kerja lebih dari 100 orang.

“Saya merinding ketika ia berkata bahwa sayalah yang menginspirasinya untuk memberanikan diri memulai usaha di 2012,” lanjutnya.

Sandi bersyukur mengenal Ismail, generasi penerus yang dia sebut bukan hanya pekerja keras, tapi juga kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Dia bekerja bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga memberikan banyak manfaat untuk orang lain.

“Harapan saya, Ismail dapat menginspirasi anak-anak muda lainnya agar bisa menjadi orang sukses, dan bisa menjadi penerus bangsa yang punya kepedulian terhadap rakyat kecil,” pungkasnya. 

Baca artikel menarik lainnya terkait Pemilu 2019 di Bizlaw.id

Print Friendly, PDF & Email

BACA JUGA

Berkaca ke Jawa Tengah, Ganjar Turunkan Kemiskinan dengan Buka Lapangan Pekerjaan

HDM Fayyadh

Lolos Seleksi Tertulis dan Psikologi, Ini Daftar Nama Calon Anggota KPU se-Kepri

HDM Fayyadh

Ditengah Covid-19 Muncul Hand Sanitizer Berstiker Foto Bupati

Jhony

PWI Kepri Berharap KPU Lebih Teliti dalam Tugasnya

Jhony

Diprediksi Ada Tiga Pasangan Kandidat Peserta Pilkada Lingga

Jhony

Abdul Ghani Dinilai Paling Layak Dampinggi Nizar

Jhony