Jenderal AS Siap Kerahkan Sumber Daya Lawan Iran

PROBATAM.CO – Kepala Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan Washington siap mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk melawan setiap tindakan berbahaya oleh Iran.

Komentar itu muncul di tengah ancaman Teheran untuk menutup Selat Hormuz.

“Kami akan terus menjangkau mitra dan teman-teman kami di wilayah tersebut untuk memastikan bahwa kami membuat alasan bersama melawan ancaman Iran,” kata Jenderal McKenzie, dalam kunjungan resmi ke wilayah Teluk, seperti dikutip Sky News Arabia.

“Saya percaya kita akan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mencegah Iran mengambil tindakan yang akan berbahaya,” ujarnya, menurut sebuah transkrip yang dirilis oleh sebuah channel yang berbasis di Abu Dhabi dan dikutip Reuters, Senin (29/4/2019).

“Kami akan dapat merespons secara efektif,” sambung McKenzie.

Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran pada tahun lalu. Keputusan itu diikuti dengan pemulihan sanksi-sanksi AS terhadap Iran yang sempat dicabut di era Presiden Barack Obama.

Awal bulan ini, Amerika Serikat memasukkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam daftar hitam kelompok teroris asing.

Washington pada Senin menuntut negara-negara pembeli minyak Iran untuk menghentikan pembelian mulai Mei atau akan menghadapi sanksi AS. Washington sudah enam bulan terakhir ini memberikan keringanan bagi negara-negara pembeli minyak Iran untuk leluasa mengimpor minyak dari negara para Mullah tersebut. Namun, keringanan itu telah diakhiri pemerintahan Trump.

Presiden Iran Hassan Rouhani dan beberapa komandan militer senior Teheran telah mengancam akan mengganggu pengiriman minyak dari negara-negara Teluk jika Washington mencoba untuk menganggu ekspor minyak Teheran.

Selaib soal Iran, McKenzie juga mengumumkan bahwa pengurangan pasukan AS di Suriah akan dilakukan dengan hati-hati.

“Dalam jangka panjang, kami akan mengurangi pasukan kami di Suriah, kami menyadari itu, itulah pedoman di mana kami beroperasi,” ujarnya.

“Itu akan menjadi sesuatu yang akan kita perhatikan dengan saksama saat kita maju,” kata sang jenderal.

Presiden Donald Trump telah memerintahkan penarikan pasukan AS Suriah pada Desember 2018 lalu setelah dia mengatakan AS telah mengalahkan kelompok ekstremis ISIS di Suriah.

Pada bulan Februari, seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan Amerika Serikat akan meninggalkan sekitar 400 tentaranya di dua wilayah yang berbeda di Suriah.

Baca artikel lainnya terkait dunia internatonal di Sindonews.com

Print Friendly, PDF & Email

BACA JUGA

Lokasi, Spot Menarik, dan Tiket Masuk Candi Prambanan Terbaru

Probatam

Vladimir Putin Sebut Teknologi Rudal Hipersonik Rusia Mengalahkan Milik AS

Raihan

Gunung Es Terbesar di Dunia Hanyut Tanpa Arah di Laut Lepas

Indra Helmi

Pesawat Terbelah Tiga Usai Tergelincir di Istanbul, 3 Orang Tewas

Indra Helmi

China Laporkan Wabah Baru Flu Burung, 7850 Unggas Mati

Jhony

Vladimir Putin: Perang Timur Tengah Bakal Jadi Malapetaka Global

Indra Helmi