PROBATAM, Batam – Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) harus melakukan efesinsi terhadap biaya kontainer di Pelabuhan Batuampar, Batam.
“Harus lebih murah dibandingkan Tanjungpriok,” kata Wapres Jusuf Kalla usai rapat tertutup di kantor BP Batam dilansir ANTARA, Selasa kemaren.
Wapres Jusuf Kalla sengaja mengadakan rapat di Batam untuk meyakinkan bahwa pihak terkait telah melakukan efesiensi di Pelabuhan Batuampar.
Di pelabuhan yang berseberangan dengan Singapura itu, kata Wapres, masih terdapat banyak biaya-biaya yang sebenarnya tidak perlu dan atau masih bisa ditekan.
Biaya yang semestinya bisa ditekan, bahkan ditiadakan, antara lain pemeriksaan barang di Singapura. Padahal semestinya bisa dilakukan di Batam saja.
Di tempat yang sama, Kepala BP Kawasan Batam, Edy Putra Irawady mengatakan pihaknya telah bekerja untuk melakukan efesiensi. “Kami turunkan dari 400 dolar AS menjadi 250 dolar AS per box. Artinya permintaan Pak Wapres, sudah kita lalukan,” kata dia.
Ia mengakui, biaya logistik di Pelabuhan Batuampar sebelumnya memang relatif lebih tinggi, karena semua barang harus dikirim kembali ke Singapura.
Efesiensi waktu yang berujung dengan mahalnya biaya juga harus dialami kapal yang bongkar muat di Batam. Kata Edy, barang yang mau dikirim harus menginap setidaknya 2 hari di pelabuhan.
Kontainer yang ingin dikirim harus dikirim dulu ke Singapura untuk diberi sertifikat, kemudian dikirim ke Batam lagi, untuk diisi barang, baru kemudian ke luar menuju tempat tujuan.
“Barang 3 kali bolak-balik, ini bikin mahal,” kata dia.
(Is)
sumber : ANTARA