Harga Jual Ayam Anjlok, Ini Respon Kementan

PROBATAM.CO, Jakarta – Harga jual ayam pada tingkat peternak saat ini sedang mengalami penurunan. Nilainya jatuh ke angka Rp14.000 perkilogram.

Menyikapi hal itu, Kementerian Pertanian langsung mengambil tindakan. Para asosiasi dan stakeholder perunggasan dikumpulkan guna mendorong harga jual ayam.

“Kita berharap harga livebird dapat ditingkatkan. Sebab di peternak harganya jatuh dibawah harga acuan Kementrian Perdagangan,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian, I Ketut Diarmita, Rabu (27/3).

Sebagai informasi harga pokok produksi (HPP) peternak ayam broiler mandiri saat ini sekitar Rp19.500/kg sampai dengan Rp20.000/kg. Sedangkan HPP perusahaan sebesar Rp15.500 hingga Rp16.000/kg.

Kendati harga ayam di produsen tengah jatuh, sebut I Ketut Diarmita, namun hal itu tidak tercermin di level konsumen akhir. 

“Harga di pasar ritel Rp34.000/kg sampai dengan Rp40.000/kg,” paparnya.

Kementan sudah memberikan mandat kepada 41 perusahaan pembibitan broiler untuk mengurangi produksi 10% mulai 21 Maret – 8 April.

Diantaranya adalah PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Malindo Feedmil, PT Wonokoyo Jaya Corporindo, dan PT Super Unggas Jaya.

Akan tetapi, mandat tersebut tidak dapat mendorong kenaikan harga secara instan. Ketut mengatakan minimal kenaikan harga baru terjadi pada bulan depan.

“Sudah jalan tapi efeknya kan bulan depan. Tidak akan ganggu produksi jelang Ramadhan karena saya evaluasi hasilnya setiap minggu,” jelasnya.

Berdasarkan data Kementan, potensi produksi day old chickmencapai 3,5 milliar ekor atau setara daging ayam 3,6 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada produksi 2018 yang sebesar 3,1 milliar ekor atau setara 3,3 juta ton.

Dihubungi secara terpisah Sugeng Wahyudi, Sekjen Gopan (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional) menyampaikan turunnya harga ayam di tingkat peternak akibat kelebihan produksi.

“Tuntutan atau harapan peternak agar ada kenaikan harga ayam yang saat ini Rp13.000/kg agar menjadi Rp20.000/kg sesuai Permendag. Penyebab utama harga turun oversuplai,” pungkasnya. (*)

Sumber : Bisnis.com

Print Friendly, PDF & Email

BACA JUGA

Probatam

Jumlah Pembayaran Klaim Meningkat dari Tahun 2022, BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Pastikan Ketahanan Dana Tetap Aman

HDM Fayyadh

Hingga Pelosok Tanah Air, Tri Kembali Gelar Turnamen H3RO Esport 4.0

HDM Fayyadh

Pendapatan Indosat Berhasil Tumbuh 9,9 persen Menjadi Rp11,9 Miliar pada Kuartal I 2023

HDM Fayyadh

1.444 Marbot se-Indonesia Terima Donasi Ramadan dari Indosat dan Pelanggannya

HDM Fayyadh

BPJAMSOSTEK Batam Nagoya Lakukan Pembinaan PLKK se-Batam Guna Tingkatkan Kualitas Pelayanan

HDM Fayyadh