PROBATAM.CO – Bank Indonesia (BI) optimistis tekanan dolar AS (USD) terhadap nilai tukar rupiah akan terus menurun hingga akhir tahun ini. Hal itu dikarenakan faktor eksternal yang memperkuat rupiah.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, volatilitas atau gejolak nilai tukar rupiah akan turun menjadi di bawah 10% di tahun ini. Hal ini lebih baik dibandingkan volatiltas rupiah pada tahun lalu yang mencapai 10,65%.
“Jadi bagi BI yang penting stabilitasnya, bahwa misalnya rupiah akan menguat, BI tentunya akan membiarkan sesuai mekanisme pasar, karena sebagaimana disebutkan berkali-kali bahwa rupiah itu masih undervalue,” ujar Nanang di Yogyakarta, Minggu (24/3/2019).
Dia menegaskan, BI akan memberikan ruang agar Uang Garuda untuk menguat. Namun yang terpenting, imbuh dia, hal itu dilakukan sesuai dengan perkembangan pasar.
Nanang melanjutkan, kendati tekanan berkurang, ketidakpastian global masih akan menghantui rupiah. Risiko-risiko itu antara lain berasal dari normalisasi kebijakan moneter The Fed serta resiko lain seperti perang dagang AS-China, dan perkembangan perundingan terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
“BI tentunya akan membiarkan sesuai mekanisme pasar, karena sebagaimana disebutkan berkali-kali rupiah memang masih undervalue. Jadi BI akan memberikan ruang, kalau rupiah menguat akan dibiarkan menguat,” jelasnya.
(Is)
sumber : sindonews.com